Pengaruh Pengenceran Lateks Terhadap Karakteristik dan Mutu Teknis Karet Alam

Afrizal Vachlepi, Mili Purbaya

Abstract


Dalam pengolahan karet alam, lateks atau getah tanaman karet terkadang diencerkan dengan menambahkan air untuk mendapatkan lateks dengan kadar karet kering (KKK) sesuai yang diinginkan. Praktek seperti ini dapat berpengaruh terhadap proses penggumpalan (koagulasi) lateks dan mutu produk akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pengenceran lateks terhadap karakteristik proses penggumpalan lateks, KKK akhir bokar dan mutu teknis produk karet remah. Perlakuan yang diberikan yaitu lateks dengan KKK 25% (L1), lateks dengan KKK 20% (L2), lateks dengan KKK 18% (L3), lateks dengan KKK 15% (L4) dan lateks kebun sebagai kontrol (L0). Parameter pengamatan terdiri atas kondisi penggumpalan lateks, (pH dan waktu penggumpalan), KKK akhir bokar dan mutu teknis karet (plastisitas awal/Po, indeks ketahanan plastisitas/PRI, viskositas Mooney, indeks kestabilan viskositas/SVI, kadar abu, kadar zat menguap dan kadar kotoran. Hasil analisa mutu teknis dibandingkan dengan SNI 06-1903-2000 tentang Standard Indonesian Rubber (SIR) untuk kategori karet jenis mutu SIR 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenceran lateks karet alam berpengaruh nyata terhadap kondisi penggumpalan, KKK akhir sleb dan beberapa parameter mutu teknis. Untuk mendapatkan karakteristik dan mutu teknis yang sama dengan lateks kebun (kontrol), lateks dapat diencerkan hingga KKK 25%. Lateks yang diencerkan sampai KKK 25% (perlakuan L1) mempunyai waktu penggumpalan sekitar 12 menit, KKK akhir sleb 62,15%, dan mutu teknis memenuhi persyaratan SNI 06-1903-2000. Mutu teknis perlakuan L1 yaitu nilai Po 44, PRI 98, viskositas Mooney 84, kadar abu 0,65%, kadar zat menguap 0,70% dan kadar kotoran hanya 0,08%.

 

Kata kunci : KKK, lateks, pengenceran, mut


Full Text:

PDF

References


Jayadevan, J., dan G. Unnikrishnan. Modification of natural rubber by grafting. Rubber Science Journal 2015, 28 (2): p. 178-196.

Malaysian Rubber Board. Natural Rubber Processing. Rubber Plantation and Processing Technologies Book, p. 315-362.

Badan Standardisasi Nasional. Standard Indonesian Rubber, Standar Nasional Indonesia (SNI) No.06-1903-2000. ICS 83.060. Jakarta : BSN, p. 1-2.

Abednego, J.G. Pengetahuan Lateks, Dalam Kursus Pengawasan Standard Indonesia Rubber. Direktorat Standarisasi, Normalisasi dan Pengendalian Mutu, Departemen Perdagangan dan Koperasi 1981. Jakarta, p. 22-23.

Vachlepi, A., dan M. Solichin. Aplikasi formula asap cair (Deorub K) sebagai penggumpal lateks. Jurnal Penelitian Karet, 27(2): p. 80-87.

Kumar, R.R., S.N. Hussain, and J. Philip. Measurement of dry rubber content of natural rubber latex with a capacitive transducer. Journal of Rubber Research 2007, 10 (1): p. 17-25.

Achmadi, S.S., A. Cifriadi, dan M.H. Hidayah. Redistilat asap cair dari cangkang kelapa sawit dan aplikasinya sebagai koagulan lateks. Jurnal Penelitian Karet 2015, 33 (2): p. 183-192.

Malac, J. Viscosity, relaxation and stability of natural rubber. The Open Macromolecules Journal 2009, p. 41-44.

Egwaikhide, A.P, F.E. Okieimen dan U. Lawal. Rheological and mechanical properties of natural rubber compounds filled with carbonized palm kernel husk and carbon black (N330). Science Journal of Chemistry 2013, 1 (5): p. 50-55.

Maspanger, D.R. Sifat Fisik Karet. Makalah Kursus Teknologi Barang Jadi Karet 2008. Bogor : Pusat Penelitian Karet – Balai Penelitian Teknologi Karet, p. 75-76.

Zheleva, D. An attempt for correlation between Mooney viscosity and rheological properties of filled rubber compounds. Journal of Chemical Technology and Mettalurgy 2013, 38 (3): p. 241-246.

Vachlepi, A. Produksi karet sir 20CV menggunakan formula hidrazin hidrat dan ammonium sulfat sebagai aditif. Jurnal Dinamika Penelitian Industri 2018, 29(1): p. 1-11.

George, P.J., dan C.K Jacob, C.K. Natural rubber : agromanagement and crop processing. India : Rubber Research Institute of India 2000, p. 249-254.

Vachlepi, A., I.S. Nugraha dan A. Alamsyah. Mutu Bokar dari kebun petani di area operasional tambang Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Standardisasi 2016, 18(2): p. 83-90.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Prosiding Seminar Nasional Hasil Litbangyasa Industri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.