Penggunaan Pemutih Pakaian Komersial (BAYCLIN) sebagai Zat Etsa Alternatif pada Pencapan Etsa Kain Kapas Yang Telah Dicelup Zat Warna Reaktif Dingin (Drimarene Blue K2-RL)
Abstract
Industri Kecil dan Menengah (IKM) memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekenomian dalam negeri. Variasi produk IKM khususnya di bidang pencapan kain (sablon) menjadi penting seiring dengan keberlangsungan hidup IKM tersebut. Salah satu usaha untuk meningkatkan varian produk diantaranya adalah dengan pencapan etsa putih dengan menggunakan zat pemutih pakaian komersial (BAYCLIN) sebagai zat pengetsanya. Pada penelitian ini dilakukan proses pencapan etsa putih menggunakan zat pemutih pakaian (BAYCLIN) pada kain kapas yang telah dicelup menggunakan zat warna reaktif dingin (Drimarene Blue K2-RL). Variabel yang digunakan adalah perbedaan konsentrasi zat pengetsa yaitu sebesar : 400 g/kg, 471 g/kg, 526 g/kg, 571 g/kg, dan 609 g/kg. Pada penggunaan variasi konsentrasi zat pengetsa tersebut, didapatkan hasil bahwa semakin besar konsentrasi zat pengetsa, maka nilai derajat putih pada motif kain semakin tinggi, dan kekuatan tarik kain arah lusi & pakan pada bagian motif semakin rendah dengan nilai optimum dicapai pada konsentrasi pemutih komersial sebesar 526 g/kg, dengan nilai derajat putih rata-rata sebesar 88,14, dan kekuatan tarik kain arah lusi rata-rata sebesar 23,7 kg dan arah pakan rata-rata sebesar 10,6 kg.
Kata kunci : Etsa, IKM, Pemutih, Pencapan, Bayclin
Full Text:
PDFReferences
Sahban, Hernita. 2015. Buku “Menembus Badai UKM” Edisi pertama, desember 2015. Halaman 22. ISBN 978-602-6928- 01-6. CV. Publikasi : SAH media. 2015.
Erlangga, Michael. 2014. “Pemanfaatan teknologi dalam membantu perkembangan UKM di Indonesia”. https://dailysocial.id/post/pemanfaatan-teknologi-dalam-membantu-perkembangan-ukm-di-indonesia/. Diunduh tanggal 27 september 2018.
Gareta, Sella Panduarsa. 2017. “Pusat bahan baku IKM Tekstil sedang dibangun”. https://www.antaranews.com/berita/668894/pusat-bahan-baku-ikm-tekstil-sedang-disusun. Copyright ANTARA 2017. diunduh tanggal 27 september 2018.
Djufri, Rasjid, dkk. 1976. Buku “Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan”. Institut Teknologi Tekstil. Bandung.
Johnson, S.C. 2017. “BAYCLIN”. “Informasi Produk katalog” komposisi bahan aktif dan bahan penunjang. https://www.whatsinsidescjohnson.com/id/id/brands/bayclin. Diunduh tanggal 27 september 2018.
Rouette, Hans-Karl. 2000. Buku “Encyclopedia of Textile Finishing”. Halaman 47, Halaman 150. Springer Publisher 2000.
Shenai, V.A., 1995. Buku “Technology of Textile Processing : Technology of Bleaching and Mercerizing” Vol.3. Halaman 189-190. Sevak Publications, Bombay. 1995.
Cocket, S.R. & K.A. Hilton. 1961. Buku “Dyeing of Cellulosic fibres and related process”. Halaman 83-84. Leonard Hill [Books] Limited Publisher. London. 1961.
Kale, D.G. 1976. Buku “Principles of Cotton Printing” 2nd edition. Halaman 296-297. MAHAJAN Brothers Pulisher, Ahmedabad. 1976Choe, S.S., Influence of Thermal Aging in Change of Crosslink Density and Deformation of Natural Rubber Vulcanizates. Bulletin of the Korean Chemical Society, 2000. 21(6): p. 628-634.
Sugiura, Wataru, et.al. 1999. "isolation of azo-dye-degrading microorganism and their aplication to white discharge printing of fabric". Journal of Bioscience and Bioengineering vol.88 halaman 577. Elsevier publisher.
Andleeb, Saadia, et.al. 2011. "An HPLC Method development for the assesment of degradation products of Anthraquinone dye". Environmental Monitoring and assesment Journal hal.597. Research Gate Publications.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Prosiding Seminar Nasional Hasil Litbangyasa Industri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.