Analisis post mortem kulit kambing mentah yang diolah di UPTD penyamakan kulit Padang Panjang
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia. (2016). Kualitas pasokan kulit mentah ke industri rendah. https://ekonomi.bisnis.com/read/20161130/257/607805/kualitas-pasokan-kulit-mentah-ke-industri-rendah.
Atabany, A., Purwanto, B. P., Toharmat, T., & Anggraeni, A. (2011). Hubungan masa kosong dengan produktivitas pada sapi perah Friesian Holstein di Baturraden, Indonesia. Journal Media Peternakan, 34(2), 77–82. https://doi.org/10.5398/medpet.v34i2.3372
Buchori, A., Gukguk, R. R., & Asrilah. (1999). Penelitian konversi hubungan timbal balik antara kulit kambing segar menjadi kulit garaman dan kulit pikel sebagai produk perdagangan. Majalah Barang Kulit, Karet Dan Plastik, 14(26), 1–8. https://doi.org/10.20543/mkkp.v14i26.292
Budisatria, I. G. S. (2009). Germ plasm of goats in Indonesia. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Fahidin, & Muslich. (1999). Ilmu dan Teknologi Kulit. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hakim, T. R. (2018). Pengaruh jenis kelamin dan persentase Mimosa terhadap kualitas fisik kulit kambing (Skripsi). Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Yogyakarta.
Ibrahim, L., Juliyarsi, I., & Melya, S. (2005). Ilmu dan teknologi pengolahan kulit. Universitas Andalas, Padang.
Karimah, D. A. (2015). Sortasi dan grading kulit wet blue kulit kambing dan domba. Politeknik ATK Yogyakarta, Yogyakarta.
Kasim, A., Novia, D., Mutiar, S., & Pinem, J. (2013). Karakterisasi kulit kambing pada persiapan penyamakan dengan gambir dan sifat kulit tersamak yang dihasilkan. Majalah Kulit, Karet, dan Plastik, 29(1), 1–12. https://doi.org/10.20543/mkkp.v29i1.213
Kusuma, A., Purnomoadi, A., & Al-Baari, A. N. (2013). Perbandingan persentase kulit antara kambing Kejobong, kambing Peranakan Ettawah dan kambing Kacang jantan umur satu tahun. Animal Agriculture Journal, 2(1), 114–119.
Mustakim, Widati, A. S., & Kurniawan, A. P. (2010). Perbedaan kualitas kulit kambing Peranakan Etawa (PE) dan Peranakan Boor (PB) yang disamak krom. Ternak Tropika, 11(1), 1–13.
Purnomo, E. (1991). Penyamakan kulit reptil. Akademi Teknologi Kulit, Yogyakarta.
Rotinsulu, M. D., Inal, H., Kalele, J. A. D., & Tangkere, E. (2015). Pengamatan post-mortem kualitas kulit kambing di Kota Manado. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi, 2(1), 89–94.
Said, M. I. (2012). Ilmu dan teknologi pengolahan kulit. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Suardana, I., Sudiyadnyana, M., & Rubyyanto. (2008). Kriya kulit jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif. Alfabeta, Bandung.
Sutyasmi, S. (2015). Sifat fisik, kimia, dan morfologik kulit jaket kambing tersamak menggunakan krom hasil recovery air limbah penyamakan. Majalah Kulit, Karet, dan Plastik, 31(2), 107–114. https://doi.org/10.20543/mkkp.v31i2.176
Triatmojo, S. (2012). Teknologi pengolahan kulit sapi. PT Citra Aji Parama, Yogyakarta.
Wijoseno, R., Astiti, L. G. S., Panjaitan, T., Muzani, A., & Agustini, N. (2009). Beternak kambing intensif (Brosur). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Diakses: 17 Juni 2020.
Yudi. (2009). Pemeriksaan ante-post mortem. https://drhyudi.blogspot.com/2009/07/pemeriksaanante-postmortem
DOI: http://dx.doi.org/10.20543/mkkp.v37i1.6699
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Sri Mutiar, Anwar Kasim, Emriadi Emriadi, Alfi Asben

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
MKKP indexed by: