Pengaruh pengulangan pengapuran dengan kapur tohor (CaO) terhadap kualitas fisik kulit pari tersamak

Aidil Rahmat, Latif Sahubawa, Iwan Yusuf

Abstract


The objective of this research was to know the influence of reliming on physical properties of tanned stingray skin. The research used randomized completely block design with three treatments. The treatment consisted of: liming once (PI), liming twice (P2), and liming three times (P3). Quality parameters analyzed were tensile strength (%), elongation at break (kg/cm2), and skin suffocation organoleptically. The data were analyzed by analysis of variance methods and subsequently by Least Significant Differences Test, α. 0,05. The results showed that elongation at break tanned stingray skin of P1, P2, and P3 respectively were 26.5, 30.0, and 32.0%. Result analysis of tensile strength tanned stingray skin of treatment P1, P2, and P3 respectively were 238,04 ; 259,53 : and 270,89 kg/cm2. The result analysis of suffocation tanned stingray skin of treatment P1, P2, and P3 respectively were 1,78 ; 2,13 and 2,45. The P3 treatment effected the tanned stingray skin on the tensile strength, elongation at break and skin suffocation, and meet the requirement of SNI 06-6121-1999, about the quality criterion for stingray skin leather product.

Key words : tanned stingray skin, reliming, CaO lime, physical properties

 

ABSTRAK

             Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh variasi pengulangan pengapuran terhadap kualitas fisik kulit ikan pari tersamak. Rancangan percobaan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap Blok (RALB) dengan pengulangan pengapuran berturut-turut 1 kali (P1), 2 kali (P2), dan 3 kali (P3). Parameter mutu kulit yang diamati yaitu kemuluran, kekuatan tarik serta kelemasan kulit secara inderawi. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistic keragaman, dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tingkat kepercayaan 95% (α.0,05). Hasil percobaan menunjukan bahwa kemuluran kulit pari tersamak dari pengulangan pengapuran P1,P2, dan P3 berturut-turut 238,04 ; 259,53 & 270,89 kg/cm2. Kelemasan kulit pari tersamak dari pengapuran 3 kali (P3), mampu menghasilkan kualitas kulit ikan pari tersamak dengan sifat kekuatan tarik, kemuluran, & kelemasan yang terbaik, dan memenuhi syarat mutu yabg ditetapkan dalam SNI 06-6121-1999 tentang persyaratan mutu kulit pari untuk produk barang kulit.

Kata kunci : kulit pari tersamak, pengapuran, kapur CaO, sifat fisik


Full Text:

PDF

References


Agustine, S., & Dewi, H. (1990). Studi tentang Kualitas Kulit Ikan Pari (Dasyatis sp.) Tersamak. Dalam Proceeding Seminar Perkulitan HAKTKI. Semarang.

Anonim. (1981). Teknik Penyamakan Kulit untuk Pedesaan. Bogor: Fakultas Teknologi Hasil Pertanian.

Anonim. (1982). Dasar Teknologi dan Kimia Kulit. Bogor: Fakultas Teknologi Mekanisasi Pertanian.

Anonim. (1989). Laporan Kegiatan Pengawasan Mutu dan Normalisasi Barang Kulit: Hubungan antara Kekuatan Tarik (Tensile Strength) dan Kemuluran (Elongation at Break) Atasan Sepatu. Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik.

Anonim. (1991). Laporan Penelitian Pemanfaatan Kulit Ikan Pari. Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik.

Anonim. (1996). Pengawetan Kulit Mentah. Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik.

Anonim. (2001). Statistik Perikanan Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Dinas Perikanan DIY.

BSN (Badan Standardisasi Nasional. (1990). Standar Nasional Indonesia SNI 1795:1990: Cara Uji Kekuatan Tarik & Kemuluran Kulit. Jakarta, Indonesia: BSN.

BSN (Badan Standardisasi Nasional. (1999). Standar Nasional Indonesia SNI 6121: 1990 Kulit Ikan Pari untuk Barang Kulit. Jakarta, Indonesia: BSN.

Djamal, R., & Junus, S. (1991). Penyebaran Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Kemungkinan Pengembangan beberapa Jenis Ikan Demersal di Perairan Utara Jawa Tengah dan Sekitarnya. Proceeding Seminar Nasional UNDIP, 39-40.

Fahidin. (1977). Pengolahan Hasil Ternak Unit Pengolahan Kulit. Bogor: Departemen Pertanian.

Judoamidjojo, M. (1974). Dasar Teknologi dan Kimia kulit. Bogor: Fatameta IPB.

Purnomo, E. (1985). Pengetahuan Dasar Teknologi Penyamakan Kulit. Yogyakarta: Akademi Teknologi Kulit.

Sarkar, S. T. (1995). Theory and Practice of Leather Manufacturer. India: Mapras.

Sastrosupadi. (1999). Rancangan Percobaan Praktis. Yogyakarta: Kanisius.

Sudarjo. (1984). Teknologi Penyamakan Kulit Ed. 2. Yogyakarta: Akademi Teknologi Kulit.

Sunarto. (2000). Bahan Kulit untuk Seno dan Industri. Yogyakarta: Kanisius.

Tambunan, P. R. (1992). Perkembangan Penyamakan Kulit Ikan Pari. Prosiding Temu Karya Ilmiah. Jakarta.

Tarp, G., & Kailola, P. J. Trawled Fishes of Southern Indonesia and Northwestern Australia. The Chemistry and Reactivity of Collagen. New York, USA: Academic Press.

Thornstnten, T. C. (1976). Practical Leather Technology. New York, USA: Robert E. Krieger Publishy Co.




DOI: http://dx.doi.org/10.20543/mkkp.v24i1.320

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2008 Aidil Rahmat, Latif Sahubawa, Iwan Yusuf

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

MKKP indexed by:

Cover Page Cover Page     Cover Page    Cover Page     Cover Page     Cover Page     Cover Page     Cover Page     Cover Page     Cover Page    Cover Page    Cover Page    Cover Page     Cover Page     Cover Page   Cover Page   Cover Page   Cover Page   Cover Page              

 

 

 

Free counters!