Pembuatan bahan penyamak nano nabati dan aplikasinya dalam penyamakan kulit
Abstract
Keywords: vegetable tanning material, nano particle, acacia bark, extraction, planetary ball mill.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan penyamak nano nabati dari ekstrak kulit kayu akasia. Proses pembuatannya dilakukan melalui tahapan pengecilan ukuran kulit kayu akasia (16,7 mm x 4,9 mm x 1,8 mm), dilanjutkan dengan ekstraksi kulit kayu akasia secara counter current menggunakan air 1:3 dengan suhu air awal 80ºC sehingga diperoleh ekstrak dengan densitas 9-10ºBe. Pengeringan dilakukan dengan spray dryer. Serbuk hasil spray dryer diukur partikelnya dengan particel size analyzer, kemudian diteruskan dengan pengecilan ukuran menggunakan planetary ball mill selama 6 jam sehingga diperoleh partikel berukuran rata-rata 72,9 nm. Berbagai bahan penyamak nabati diaplikasikan dalam proses penyamakan nabati pada kadar 15, 20, dan 25%. Penggunaan ekstrak nano nabati kulit kayu akasia sebesar 25% memberikan hasil terbaik dibanding ekstrak cair kulit kayu akasia maupun mimosa impor. Kulit tersamak yang dihasilkan memiliki kuat tarik sebesar 27,04 kg/cm2, kemuluran sebesar 50%, suhu kerut sebesar 84oC, dan derajat penyamakan sebesar 79,65%.
Kata kunci: bahan penyamak nabati, partikel nano, kulit kayu akasia, ekstraksi, planetary ball mill.
Full Text:
PDFReferences
Albet, R. (2013). Cara penyamakan kulit ramah lingkungan. Jakarta, Indonesia: Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
Ardhiany, J. (2011). Dasar teknologi dan kimia kulit. Bandung, Indonesia: Angkasa.
BSN (Badan Standardisasi Nasional). (1989). Standar Nasional Indonesia SNI 06-0237-1989: Kulit lapis kambing/domba. Jakarta, Indonesia: BSN.
BSN (Badan Standardisasi Nasional). (1999). Standar Nasional Indonesia SNI 06-6051-1999: Cara uji bahan penyamak nabati. Jakarta, Indonesia: BSN.
Duki, A., Antunes, A. P. M., Covington, A. D., & Guthrie-Stachan, J. (2013). The stability of metal-tanned and semi-metal tanned collagen. In XXXII Congress of IULTCS. Istanbul, Turkey: IULTCS.
Haron, M. A., Palmina, K., Gurashi, A. G., & Anthony C. (2012). Potential of vegetable tanning materials and basic aluminum sulphate in Sudanese Leather Industry (Part II). Suranaree Journal of Science and Technology, 19(1), 31-41.
Hsu, J. H. (2013). Eco-friendly and innovative polymer topic: The dyeing levelness for buffed leather by using amphoteric polymer agent. In XXXII Congress of IULTCS. Istanbul, Turkey: IULTCS.
Prayitno, P. (2013). Penelitian pembuatan kulit jaket ramah lingkungan menggunakan bahan penyamak nabati (Laporan Penelitian). Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, Indonesia.
Purnomo, E. (1985). Pengetahuan dasar teknologi penyamakan kulit. Yogyakarta, Indonesia: Akademi Teknologi Kulit.
Sreeram, K. J., Marimuthu N., Rathinam A., & Balachandran U. N. (2013). Green synthesis of monodispersed iron oxide nanoparticles for leather finishing. In XXXII Congress of IULTCS. Istanbul, Turkey: IULTCS.
Suparno, O., Covington, A. D., & Evans, C. S. (2011). Teknologi baru penyamakan kulit ramah lingkungan: penyamakan kombinasi menggunakan penyamak nabati, naftol dan oksazolidin. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 18(2), 79-84.
Taufiqurrahman, N. (2009). Pembuatan nanopartikel dalam perspektif high energy milling. Dalam Workshop Nanoteknologi. Tangerang, Indonesia: Puspiptek BPPT.
Valeika, V., Sirvaityte, J., & Beleska, K. (2010). Estimation of chrome free tanning method suitability in conformity with physical and chemical properties of leather. Materials Science (Medzigotyra), 16(4), 330-338.
DOI: http://dx.doi.org/10.20543/mkkp.v31i1.180
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Herminiwati Herminiwati, Sri Waskito, Christiana Maria Herry Purwanti, Prayitno Prayitno, Dwi Ningsih

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
MKKP indexed by: