Teknologi Mengering Hasil Pertanian Guna Mempertahankan Masa Simpan

Jantri Sirait, Sulistyo Prabowo, Miftakhu Rohmah, Anton Rahmadi

Abstract


Untuk menghindari kerusakan hasil pertanian pasca panen dianggap perlu penangan hasil pertanian dengan cara pengeringan. Waktu dan suhu pengeringan olahan pangan sangat berpengaruh terhadap mutu olahan pangan, guna meningkatkan nilai tambah dan memperpanjang daya simpan hasil pertanian komoditas hortikultura yang bersifat musiman dan tergolong perishable (mudah rusak). Adapun tipe – tipe pengeringan hasil pertanian seperti  tipe cabinet, tray berputar, tipe putaran drum bervariasi dan tipe rak model teta’17. Rata – rata Suhu ruang pengeringan 400C - 600C dan waktu pengeringan rata – rata 8 – 12 jam sesuai dengan produk yang dikeringkan. Sumber panas yang dapat dipergunakan untuk mengeringkan hasil pertanian antara lain energi matahari, panas bumi, limbah kayu dan lampu inframerah. Biji kakao dikeringkan selama 20 jam dengan berat awal 30 kg dan berat akhir 12,6 kg, cengkeh dengan berat awal 15 kg dan berat akhir 8,04 kg dikeringkan selama 4 jam 20 menit. Lada dikeringkan selama 8 jam pada suhu 400C dengan kadar air akhir 11,99%. Buah pala memiliki kadar air awal sebesar 38,75%, setelah dikeringkan selama 12 jam pada suhu 520C  kadar air akhir 9,70%. Dan kadar air chips mocaf semi kering setelah dikeringkan dengan menggunakan cabinet dryer pada suhu 700C sesuai dengan SNI tepung mocaf No 7622-2011 yaitu ≤ 13%.


Keywords


teknologi pengering, tipe-tipe pengeringan, mutu olahan hasil pertanian, kesejahteraan petani

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Amanto, B. S., Siswanti, & Atmaja, A. (2015). Kinetika Pengering Temu Giring (Curcuma heyneana Valenton & van Zijp) Menggunakan Cabinet Dryer dengan Perlakuan Pendahuluan Blanching. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 8 (2), 107–114.

Arief, R. W., & Asnawi, R. (2012). Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Kayu dan Jagung. In Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (pp. 1–28).

Boyer, R., & Huff, K. (2009). Using Dehydration to Preserve Fruits, Vegetables, and Meats. Virginia Cooperative Extension, 348–597, 1–5.

BPS. (2019). Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2019. In BPS Provinsi Kalimantan Timur (p. 174).

Dwiyono, K., Saribanon, N., & Wiryanti, I. (2019). Rekayasa Proses Pengeringan Umbi Iles-Iles ( Amorphophallus muelleri ). Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNS Ke 43, 3(1), 15–24.

Forero, J. D., Ochoa, G. V., & Quifiones, L. O. (2018). An Overview of the Literature on Drying Processes : Contributions and Trends. Contemporary Engineering Sciences, 11(41), 2033–2040.

Guiné, R. P. F. (2018). The Drying of Foods and Its Effect on the Physical-Chemical, Sensorial and Nutritional Properties. In International Journal of Food Engineering (Vol. 4, Issue 2).

Hasan, A. (2009). Mesin Pengering Produk Pertanian Bertenaga Panas Bumi. Jurnal Teknologi Lingkungan, 10 (2), 153–160.

Histifarina, D., & Agriawati, D. P. (2009). Pengkajian Penerapan Teknologi Pengolahan Manisan Mangga Kering Di Kabupaten Indramayu. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 12 (2), 91–98.

Husin, I., King, M. L., & Badil, I. (2020). Perancangan dan Pembuatan Alat Pengering Lada dengan Putaran Drum Bervariasi. Jurnal Desiminasi Teknologi, 8 (1).

Idkhan, A. M., & Muhammadiah, M. S. (2016). Desain dan Pembuatan Mesin Pengering Lada dengan Menggunakan Pemanas Uap Berbahan Bakar Kayu Limbah. Juranal Scientific Pinisi, 2 (2), 73–78.

Ishak, Z., Sa’ari, S. B., Maarof, S., Razali, R., & Hashim, M. F. (2019). Serbuk nanas pengeringan dram. Buletin Teknologi Mardi, 17, 137–145.

Johanes, S., Siswantoro, S., & Bahiuddin, I. (2020). Rancang Bangun Alat Pengering Produk Pertanian Tipe Tray Berputar. JUrnal Rekayasa Mesin, 15 (2), 89–98.

Kasim, R. M., Malik, D. D., & Rawung, H. (2017). Uji Unjuk Kerja Alat Pengering Tipe Rak Model Teta’17 Pada Pengeringan Biji Pala. Cocos, 1 (9), 1–8.

Lutfi, M., SR, A. R. A., Sutan, S. M., & Djoyowasito, G. (2019). Pengaruh Waktu dan Suhu Pengeringan terhadap Kandungan Pati pada Pembuatan Bubuk Umbi Talas (Colocasia Esculenta L. Schott) untuk Bioplastik. Jurnal Rona Teknik Pertanian, 12 (1), 39–49.

Naufalin, R., Wicaksono, R., & Arsil, P. (2019). Aplikasi Cabinet Dryer (Pengering Kabinet) untuk Meningkatkan Produksi Bahan Baku Pengawet Alami Buah Kecombrang (Edinegara elatior). Dinamika Journal, 1(3), 22–27.

Nurhayati, C., & Andayani, O. (2014). Teknologi Mutu Tepung Pisang dengan Sistem Spray Drying untuk Biskuit. Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 25(1), 31–41.

Pavan, M. A. (2010). Effects of freeze drying, refractance window drying and hot-air drying on the quality parameters of açaí. University of Illinois at Urbana-Champaign.

Pradana, A. J., & Puja, I. G. K. (2009). Karakteristik Pengering Energi Surya Menggunakan Absorber Porus Dengan Ketebalan 12 cm. Seminar Nasional -VIII Rekayasa Dan Aplikasi Teknik Mesin Di Industri Kampus ITENAS - BAndung, November, 14–20.

Pujihastuti, I. (2012). Teknologi Pengawetan Buah Tomat dengan Metode Freeze Drying. Metana, 6(01), 1–8.

Salli, G. J., & Fat, J. (2015). Perancangan dan Realisasi Sistem Pengering Buah Apel Menggunakan Lampu Inframerah. Jurnal Kajian Teknologi, 11(1), 8–16.

Sari, D. A., & Hadiyanto. (2013). Teknologi dan Metode Penyimpanan Makanan Sebagai Upaya Memperpanjang Shelf Life. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(2), 52–59.

Setiawan, Y., Sari, E., Wahyudi, I., & Mustofa, A. (2016). Pengeringan Lada Pada Mesin Pengering Dengan Variasi Putaran Motor. Jurnal Teknik Mesin Untirta, 2(1), 37–42.

Sodikin, I., & Triyono, J. (2013). Rancang Bangun Alat Pengering Simplisia Serta Optimalisasi Waktu dan Temperatur Pengering Guna Meningkatkan Produktivitas Industri Kecil. Seminar Nasional Unikarta, 1–11.

Suprayitno, Aziz, A., & Mainil, R. I. (2016). Kaji Eksperimental Alat Pengering Tenaga Surya Aktif Pemanasan Langsung ( Direct Solar Dryer Active ) Berbentuk. Jom FTEKNIK, 3(2), 1–4.

Sushanti, G., & Sirwanti. (2018). Laju Pengeringan Chips Mocaf Menggunakan Cabinet Dryer. Jurnal Galung Tropika, 7 (3), 229–235.

Sutamihardja, R., Yuliani, N., & Rosani, O. (2018). Optimasi Suhu Pengeringan Dengan Menggunakan Oven Terhadap Mutu Lada Hitam Dan Lada Putih Bubuk. Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa, 8(2), 80–86.

Vega-Mercado, H., Gongora-Nieto, M. M., & Barbosa-Canovas, G. V. (2001). Advances in Dehydration of Foods. Journal of Food Engineering, 49(4), 271–289.

Wijianti, E. S., Setiawan, Y., & Mulyana, A. (2017). Karakteristik Pengering Lada Menggunakan Mesin Pengering. Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Pada Masyarakat, ISBN 978-6, 0–3.

Yulianto, M. E., Yohana, E., Sutrisno, H, S. U., Ariwibowo, D., S, F., & Sitawati, R. (2018). Peningkatan Produktivitas Industri Manisan Nanas Melalui Pengembangan Pengering Multi Rak. Metana, 14(2), 43–48.




DOI: http://dx.doi.org/10.26578/jrti.v15i2.7221



Copyright (c) 2021 Jurnal Riset Teknologi Industri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

JRTI is indexed by :

 

 

 

 

Flag Counter

 

 

 

 

 

 

______________________________________________________________________

Akreditasi S2 Vol.10 No.1 th 2016 s/d Vol.14 No.2 th 2020. p-ISSN : 1978-6891, e-ISSN : 2541-5905. 

    Creative Commons License

        Baristand Industri Samarinda