Kontrol Konsistensi Mutu dan Kandungan Aflatoksin Produk Kacang Tanah Sangrai Melalui Standardisasi Proses Produksi

Umi Laila, Yuniar Khasanah, Rifa Nurhayati, Dini Ariani, Lusty Istiqomah, Wiwin Widiastuti, Muhamad Kurniadi

Abstract


Kacang tanah diolah oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) BIMARAM menjadi kacang tanah sangrai tanpa kulit. Proses produksi kacang sangrai belum merujuk pada suatu Prosedur Operasional Baku (POB). Hal tersebut sangat kontradiktif terhadap keinginan konsumen untuk mendapatkan produk yang konsisten dan stabil dari segi mutu dan keamanan produk. Melalui penelitian ini, disusun POB untuk produksi kacang sangrai. Karakteristik mutu yang meliputi kadar air dan sifat sensoris produk (rasa, aroma, kekerasan) serta titik kritis keamanan produk kacang yang berupa kandungan aflatoksin B1 dievaluasi. POB yang telah disusun diaplikasikan ke UKM BIMARAM, yang mencakup alur produksi beserta detail tiap titik prosesnya, spesifikasi bahan dan peralatan, serta sasaran hasil tiap titik proses. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa POB yang disusun tidak merubah prosedur produksi yang selama ini dilakukan oleh UKM, POB hanya mencatat prosedur produksi dan menyajikannya lebih sistematis dan terukur standar. Hal ini didukung oleh data kadar air yang didapat pada kacang sangrai sebelum dan setelah diterapkannya POB yang tidak berbeda nyata (p>0,05), berturut-turut sebesar 4,31% dan 4,58%. Penerapan POB meningkatkan karakteristik sensoris produk kacang sangrai untuk rasa dan kekerasan walaupun tidak signifikan (p>0,05), kecuali aroma yang peningkatannya signifikan (p<0,05). Uji korelasi yang menggambarkan hubungan kadar air dan sifat sensoris terhadap penerapan POB menunjukkan hasil yang serupa. Sementara itu, kandungan aflatoksin B1 pada komoditas kacang mentah, kacang setengah kering, dan kacang sangrai setelah penerapan POB berada di bawah ambang batas yang dipersyaratkan BPOM dan US Food and Drug Administration, yang masing-masing adalah 4,68 ; 2,78 ; 4,42 ppb.

 

Kata kunci: kacang tanah sangrai, prosedur operasional baku, kadar air, sensoris, aflatoksin B1


Keywords


kacang tanah sangrai, prosedur operasional baku, kadar air, sensoris, aflatoksin B1

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


AOAC Methods : 965.33, 940.28. Official Methods of Analysis of AOAC International, 16th ed. 1995. The Association of Analytical Chemists.

Arya, S.S., A. R. Salve dan S. Chauhan. 2016. Peanuts as Functional Food: a Review. Journal of Food Science and Technology 53(1): 31–41.

Banwart, G.J. 1989. Basic Food Microbiology. Chapman & Hall. New York.

BPS-Statistics Indonesia. 2017. Statistical Yearbook of Indonesia. CV. Dharmaputra. Yogyakarta.

BPS-Statistics of D.I. Yogyakarta Province. 2018. Daerah Istimewa Yogyakarta Province in Figures 2018. Sinar Baru Offset. Yogyakarta.

European Commission-EC. 2010. Commission regulation (EU) no 165/2010 of 26 February 2010, Amending Regulation (EC) no 1881/2006 Setting Maximum Levels for Certain Contaminants in Foodstuffs as Regards Aflatoxin. Official Journal of the European Union, 8e12. L 50

Gama, A.P., K. Adhikari dan D.A. Hoisington. 2018. Peanut Consumption in Malawi : an Opportunity for Innovation. Foods 7(112): 1-13.

Ginting, E. 2006. Mutu dan Kandungan Aflatoksin Biji Kacang Tanah Varietas Kancil dan Mahesa yang Disimpan dalam Beberapa Jenis Bahan Pengemas. Jurnal Agrikultura 17(3): 165 -172.

Keputusan Kepala BPOM - No. HK.00.05.1.4057. 9 September 2004. Batas Maksimum Aflatoksin dalam Produk Pangan. Jakarta.

Mohammed, A. dan A. Chala. 2014. Incidence of Aspergillus Contamination of Groundnut (Arachis hypogaea L.) in Eastern Ethiopia. African Journal of Microbiology Research 8(8): 759-765.

Nasrianto, H., Mulyati, A.H., dan Rachmawati, E. Kandungan Aflatoksin (B1, B2, G1, dan G2) pada Kacang Tanah (Arachic Hypogaea L) yang Beredar di Pasar Tradisional Jabotabek.

Purwijantiningsih, E., R. Dewanti-Hariyadi, C.C. Nurwitri, dan Istiana (alm.). 2005. Penghambatan Produksi Aflatoksin dari Aspergillus flavus oleh Kapang dan Khamir yang Diisolasi dari Ragi Tempe. Biota X(3): 146-153.

Rahmianna, A.A. dan E. Ginting. 2005. Kacang tanah: Sumber pangan sehat dan menyehatkan. Sinar Tani Badan Litbang Pertanian 42(3449): 1-8.

Rozalli, N.H.M., N.L. Chin dan Y.A. Yusof. 2012. Simultaneous Multiple Responses Modelling, Optimisation and Correlation of Asian Type Peanuts (Arachis Hypogaea L.) Roasting Using Response Surface Methodology. Acta Alimentaria 43(1): 142-157.

Sherif, S.O., E.E. Salama, dan M. A. Abdel-Wahhab. 2009. Mycotoxins and Child Health: The Need for Health Risk Assessment. International Journal of Hygiene and Environmental Health 212: 347-368.

Susanto, P.C., I.M. Murna, dan I.G.N.M. Nugraha. 2017. Produksi dan Pemasaran Produk IbM Ladrang Bawang di Desa Bongan Kabupaten Tabanan. Jurnal Paradharma 1(1): 6-16.

Ubwa, S.T., J. Abah, B.O. Atu, R.L. Tyohemba, dan J.T. Yande. 2014. Assessment of Total Aflatoxins Level of Two Major Nuts Consumed in Makurdi Benue State, Nigeria. International Journal of Nutrition and Food Sciences 3(5): 397-403.

Udomkun P., A.N. Wiredu, M. Nagle, J. Müller, B. Vanlauwe, dan R. Bandyopadhyay. 2017. Innovative Technologies to Manage Aflatoxins in Foods and Feeds and the Profitability of Application: A review. Food Control 76: 127 – 138.

U.S. Department of Health and Human Services Food and Drug Administration Center for Food Safety and Applied Nutrition, 2006, Managing Food Safety: A Regulator’s Manual For Applying HACCP Principles to Riskbased Retail and Food Service Inspections and Evaluating Voluntary Food Safety Management Systems, Food and Drug Administration 5100 Paint Branch Parkway College Park, MD 20740 (Tel) 240-402-2349

Wu, F. 2006. Mycotoxin Reduction in Bt corn: Potential Economic, Health, and Regulatory Impacts. ISB News report, September 2006.




DOI: http://dx.doi.org/10.26578/jrti.v13i2.5095



Copyright (c) 2019 Jurnal Riset Teknologi Industri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

JRTI is indexed by :

 

 

 

 

Flag Counter

 

 

 

 

 

 

______________________________________________________________________

Akreditasi S2 Vol.10 No.1 th 2016 s/d Vol.14 No.2 th 2020. p-ISSN : 1978-6891, e-ISSN : 2541-5905. 

    Creative Commons License

        Baristand Industri Samarinda