Penentuan Jumlah Bakteri Asam Laktat (BAL) dan Cemaran Mikroba Patogen Pada Yoghurt Bengkuang Selama Penyimpanan
Abstract
One of the research result in order to diversify the processed jicama is jicama yoghurt with quality characteristics has largely met the quality requirements of SNI 2981: 2009 about yoghurt, but it is not known how long the jicama yoghurt can be stored with the availability of lactic acid bacteria alive eligible probiotic drink, namely a minimum of 106 colonies/g and there are no pathogenic microbial contamination Coliform and Salmonella that are safe for consumption. This research was conducted with the treatment of storage time of 0, 1, 2, 3 and 4 weeks at cold temperature (4°C). The yoghurt produced was tested a total value of lactic acid bacteria and pathogenic microbial contamination (Coliform and Salmonella). During storage was also tested total acid content, inulin and calcium, as well as organoleptic testing. Analysis of the various treatments showed the number of lactic acid bacteria that grow until week 3 (three) as much as 2.81 x 106 colonies/gram, or 6.4 log cycles, the yoghurt quality was still good and safe from contamination of pathogenic microbes that coliform <2 colonies/g and salmonella negative/100 ml. Decrease the number of lactic acid bacteria grow during storage of 2.38 x 108 colonies/gram at storage 0 weeks to 6.0 x 105 colonies/gram at 4 weeks of storage, or a decrease of 2.6 log cycle. During storage, the total acid tends to increase but still meet the quality requirements yoghurt, while the content of inulin and calcium tend to remain and organoleptic preferred by the panelists until the fourth week of storage.
ABSTRAK
Salah satu hasil penelitian dalam rangka diversifikasi olahan bengkuang adalah yoghurt bengkuang dengan karakteristik mutu telah memenuhi sebagian besar syarat mutu SNI 2981:2009 tentang yoghurt, namun belum diketahui berapa lama yoghurt bengkuang dapat disimpan dengan ketersediaan bakteri asam laktat hidup yang memenuhi syarat minuman fungsional, yakni minimal 106 koloni/g dan tidak terdapat cemaran mikroba patogen Coliform dan Salmonella sehingga aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini dilakukan dengan perlakuan lama penyimpanan 0, 1, 2 , 3 dan 4 minggu pada suhu dingin (4oC). Yoghurt yang dihasilkan diuji nilai total bakteri asam laktat dan cemaran mikroba patogen (Coliform dan Salmonella). Pengujian total asam, kandungan inulin dan kalsium, serta pengujian organoleptik juga dilakukan selama penyimpanan. Hasil analisis pada berbagai perlakuan menunjukkan jumlah bakteri asam laktat yang tumbuh sampai minggu ke-3 (tiga) masih memenuhi syarat yoghurt yang baik, yaitu sebanyak 2,81 x 106 koloni/g atau 6,4 siklus log dan aman dari cemaran mikroba patogen yaitu coliform <2 koloni/g dan salmonella negatif/100 ml. Jumlah bakteri asam laktat yang tumbuh mengalami penurunan selama penyimpanan dari 2,38 x 108 koloni/g pada penyimpanan 0 minggu menjadi 6,0 x 105 koloni/g pada penyimpanan 4 minggu, atau turun sebesar 2,6 siklus log. Total asam selama penyimpanan cenderung mengalami peningkatan tapi masih memenuhi syarat mutu yoghurt, sementara kandungan inulin dan kalsium cenderung tetap dan secara organoleptik disukai oleh panelis sampai penyimpanan minggu keempat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adriani, Lovita. 2010. Yoghurt Sebagai Probiotik. Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran Bandung.
Afriani. 2010. Pengaruh Penggunaan Starter Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus fermentum terhadap Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Asam dan Nilai pH Dadih Susu Sapi. Jurnal Ilmiah Ilmu -Ilmu Peternakan Mei, 2010 , Vol. XIII, No.6
Akhadiana, W. 2012. Studi Kemampuan Inulin Sebagai Prebiotik (Kajian pengaruh Jenis Umbi Dan jenis Isolat (Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum)). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Amezquita, A. and M.M. Brashears. 2002. Competitive inhibition of Listeria monocytogenes in ready-to-eat meat products by lactic acid bacteria. Food Protection Journal65 (2): 316-325.
Anonim. http//:wikipedia.org./wiki/salmonel-lasis. Diakses pada 2 Desember 2015.
Anonim. http//:perundangan.pertanian.go. id. surat keputusan Menteri Pertanian Nomor : 275/kpts/Sr.120/M/7/2005 tentang Pelepasan bengkuang kota Padang sebagai varietas unggul. Diakses pada 2 Desember 2015.
Badan Pengwas Obat dan Makanan. 2009. Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia Dalam Makanan.
Badan Standardisasi Nasional, SNI 2981 : 2009 tentang Yoghurt.
Badan Pusat Statistik, 2013. Padang Dalam Angka.
Buckle, K.A. dkk, (2007). Ilmu Pangan. Cetakan keempat. Penerjemah : Hari Purnomo dan Andiono. Jakarta:UI Press.
Damayanti, K. 2010. Pembuatan Tepung Bengkuang dengan Kajian Konsentrasi Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) dan Lama Perendaman. Skripsi. Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur. Surabaya.
Daniawan, I. 2007. Studi Pengembangan Minuman Probiotik Slurry Ubi Jalar Ungu Jepang (Ipomea batatas l. var. Ayamurasaki) Kajian Lama Penyimpanan Ubi di Suhu Rendah dan Rasio Ubi : Air. Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
Direktorat Depkes Gizi. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Diza, Yulia Helmi, et al., 2011. Pembuatan Minuman Probiotik Bengkuang. Laporan Penelitian. Baristand Industri Padang.
Diza, Yulia Helmi, et al., 2013. Peningkatan Mutu Minuman Probiotik Bengkuang. Laporan Penelitian. Baristand Industri Padang.
Fardiaz, S. 1990. Mikrobiologi Pengolahan Pangan. IPB. Bogor.
Herawati, Heny. 2008. Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian. 27(4), 2008
Iis S., A. dan Supriyanto S. 2006. Pengaruh Konsentrasi Starter terhadap Karakteristik Yoghurt. Jurnal Penyuluhan Pertanian Jurusan Peternakan STPP Bogor.
Jenie, B.S.L. 1996. Peranan bakteri asam laktat sebagai pengawet hayati makanan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan 1 (2): 60-73.
Kumalasari, ID., Nishi K., Harmayani, E., Raharjo, S., Sugahara, T. 2014. Immunomodultory activity of bengkoang (Pachyrhizus erosus) fiber extract in vitro and in vivo. Cytotechnology (2014) 66: 75 – 85. DOI 10.1007/s10616-013-9539-5.
Lunggani, Arina Tri. 2010. Optimasi Produksi Inulinase isolat P 12 pada Tepung Umbi Dahlia ( Dahlia variabilis Wild ) dengan Variasi Konsentrasi Nitrogen Organik dan Waktu Inkubasi. Bioma, Juni 2010. Vol. 12, No. 1, Hal. 20-23.
Marsono, Yustinus. 2008. Prospek Pengembangan Makanan Fungsional. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, Vol. 7 No. 1 April 2008.
Miremadi, F. and Shah, N. P. 2012. Applications of inulin and probiotics in health and nutrition. Mini Review. International Food Research Journal 19(4): 1337-1350 (2012)
Mulyani, Tri, Sudaryati dan Susanto A. 2011. Kajian peran susu skim dan bakteri asam laktat pada minuman sinbiotik umbi bengkuang (Pachyrrhizus erosus).
Nousiainen, J., Ahvenjarvi, S., Rinne, M., Hellamaki, M., H uhtanen, P. 2004. Prediction of indigestible cell wall fraction of grass silage by near infrared reflectance spectroscopy. Anim. Feed Sci. Technol., 115, 295-311.
Nugraheni, M. 2004. Potensi Makanan Fermentai sebagai Makanan Fungsional. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Fakultas Teknik. UNY.
Purba, RA., Rusmarilin, H., Nurminah, M. 2012. Studi pembuatan yoghurt bengkuang instan dengan berbagai konsentrasi susu bubuk dan starter. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. Volume I No. 1Thn. 2012.
Rahmawati, I., Suranto, Setyaningsih, R. 2005. Uji aktivitas bakteri asam laktat asal asinan sawi terhadap bakteri patogen. Bioteknologi 2 (2): 43-48, Nopember 2005, ISSN: 0216-6887.
Saraswanti Indo Genetec., PT. 2015. Metoda Uji. Pengujian Inulin. 18-5-2/MU/SMM-SIG, HPLC.
Setianingsih, D., A. Apriyantono dan MP. Sari. 2010. Analisis Sensori Untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press. Bogor.
Shah, N. P. 2007. Functional cultures and health benefits. Int. Dairy J.17:1262-1277, Elsevier Inc, USA.
Soeharsono, Prof. Dr. H. M.Sc., 2010, Probiotik, Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis. Widya Padjadjaran. Bandung.
Supardi, imam dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Penerbit Alumni. Bandung.
Susanti, Irma., Hartono, ES., Mulyani, Nova., Chandra, Fadli. 2013. Studi Pemanfaatan Ekstrak Ubi Jalar Sebagai Sumber Prebiotik. Warta IHP Vo. 30 No. 1, Juli 2013 : 59 – 70. Balai Besar Agro.
Suseno, TIP., Surjoseputro, S., dan Anita K. 2000. Minuman Probiotik Nira Siwalan : Kajian Lama Penyimpanan Terhadap Daya Anti Mikroba Lactobacillus Casei Pada Beberapa Bakteri Patogen. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Volume 1 Nomor 1, April 2000.
Susanto, Agus. 2011. Pemanfaatan Umbi Bengkuang (Pachirrhyzus erosus) untuk minuman sinbiotik. Thesis Jurusan Teknologi Pangan. Upn "Veteran" Jatim.
Syarif, Wi., Waryono. 2014. Pelatihan Kewirausahaan Pengolahan Bengkuang sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan dan Ekonomi Keluarga. Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7 FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 13 sd.14 November 2014.
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 2004
Yeni, Gustri. 2009. Diversifikasi olahan bengkuang. Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang.
Yusmarini., Adnan M. dan Hadiwiyoto S. 1998. Perubahan Oligosakarida pada Susu Kedelai Dalam proses Pembuatan yoghurt. Berkala penelitian pasca sarjana (BPPS) UGM. Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.24960/jli.v6i1.891.1-11
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Our journal indexed by:
Copyright © Baristand Industri Padang, 2015. Powered By OJS
Theme design credited to MEV edited by JLI





This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License