PENGEMBANGAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KOPI ROBUSTA BUBUK (Coffea canephora L.) DAN EKSTRAK KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria [Berg.] Roscoe)

Patoni A. Gafar, M.T.

Abstract


Cookies (kue kering) sangat digemari masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan dan oleh karena itu sangat menguntungkan bila nilai gizi dan fungsionalnya dioptimalkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perlakuan terbaik dalam perbandingan (komposisi) penambahan kopi bubuk dan ekstrak kunyit putih  (Curcuma zedoaria [Berg.] Roscoe) terhadap tepung terigu dalam pembuatan cookies ditinjau dari aspek organoleptik, aktivitas antioksidan, dan total fenolik. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian tahap pertama (pendahuluan) dan penelitian tahap kedua (lanjutan). Perlakuan dalam penelitian tahap pertama adalah faktor komposisi penambahan kopi 1%, 5% dan 10% dan untuk penelitian tahap kedua menggunakan perlakuan komposisi penambahan ekstrak kunyit putih 20%, 40% dan 60% dari jumlah terigu. Parameter yang diamati pada penelitian tahap pertama berupa aktivitas antioksidan dan organoleptik (warna dan aroma). Uji organoleptik terhadap produk cookies dilakukan dengan menggunakan metode uji hedonik. Pada penelitian tahap kedua diamati aktivitas antioksidan (metode DPPH) dan total fenolik . Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa komposisi penambahan kopi bubuk terbaik sebesar 5% karena daya terima panelis yang paling baik. Pada penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan ekstrak kunyit putih semakin tinggi pula aktivitas antioksidan dan total fenolik.

 

Kata kunci : Kunyit putih, cookies, functional food, aktivitas antioksidan, total fenolik


Keywords


Kunyit putih, cookies, aktivitas antioksidan, total fenolik

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Aziz, T., R. Cindo KN dan A. Fresca, (2009). Pengaruh Pelarut Heksana dan Etanol, Volume Pelarut, dan Waktu Ekstraksi terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Kopi. Jurnal Teknik Kimia 1(16):1-8.

Castelnouvo, Gieseppe, Iacoviello and Gaetona, (2012). Consumtion of Cocoa, Tea and Coffee and Risk Cardiovasculer Disease. Europan Journal of Internal Medicine 23:15-25.

Harbone, I.B., (1987). Metode Kimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis. ITB Press, Bandung.

Hastuti, A.Y., (2012). Aneka Cookies Paling Favorit, Populer, Istimewa. Cetakan pertama. Dunia Kreasi, Jakarta.

Himaja, M., A. Ranjhita, M.V. Ramana And A. Karigar, (2010). Phytochemical Screening And Antioxidant Activity of Rhizome Part of Curcuma zedoaria. IJRAP 1(2):414-417.

Karyantina, M., & Kurniawati, L. (2009). Temu Putih (Curcuma zedoaria) sebagai Bahan Tambahan Pangan pada Mie Basah. Inovasi Pertanian, 8, 99-101.

Kurniadi, M., M. Angwar, Miftakhussolikhah, D. R. Affandi dan N. Khusnia, (2019). Karakteristik Cookies dan Campuran Tepung Ubikayu Termodifikasi (Mocaf), Tempe, Telur, Kacang Hijau dan Ikan Lele. Jurnal Dinamika Penelitian Industri 30(1):1-9.

Manley, D., (2001). Biscuit, Cracker and Cookie Recipes for Food Industry. Woodhead Publishing Limited, England.

Mau, J.L. Y.C. Lai, N.P. Wang and C.C. Chen, (2003). Composition And Antioxidant Activity of The Essential Oil from Curcuma zedoaria. Food Chem. 82(4):583-591.

Mulato, S. dan E. Suharyanto, (2012). Kopi, Seduhan & Kesehatan. Jember: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Lobo, R., Prabhua, K.S., Shirwaikara, A., and Shirwaikarab, A., (2009). Curcuma zedoaria Rosc. (White Turmeric): A Review Of Its Chemical and Pharmacological Properties. Journal of Pharmacy and Pharmacology 61(1):13-21.

Prihatiningrum, (2012). Pengaruh Komposit Tepung Kimpul dan TepungTerigu terhadap Kualitas Cookies Semprit. Food Science and Culinary Education Journal, FSCE 1 (1)

Putri, M. S. (2014). White Turmeric (Curcuma zedoaria): ITS Chemical Substance and The Pharmacological Benefits. J Majority 3(7):88-93.

Roektiningsih, A. Alamsyah, dan Mundhisari, (2010). Uji Antimikroba Ekstrak Etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria [Berg.] Roscoe) terhadap Staphylococcus aureus (0162-P) Secara In Vivo. Jbioa.fmipa.unand.ac.id

Saputra, S.H. dan T. Purwanti, (2012). Karakteristik Kandungan dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma zedoaria [Berg.] Roscoe). Jurnal Riset Teknologi Industri 6(11):80-87.

Saputra, S.H., (2014). Kunyit Putih (Curcuma zedoaria [Berg.] Roscoe) sebagai Pengawet dan Antioksidan Pangan. Jurnal Riset Teknologi Industri 8(16):168-175.

Sitohang, K.A.K, Z. Lubis, L.M. Lubis, (2015). Pengaruh Perbandingan Jumlah Tepung Terigu dan Tepung Sukun dengan Jenis Penstabil terhadap Mutu Cookies Sukun. J. Rekayasa Pangan dan Pertanian 3(3):308-315.

Sumathi, S., G.T. Iswariya, B. Sivaprabha, B. Dharani, P. Radha, P.R. Padma, (2013). Comparative Study of Radical Scavenging Activity and Phytochemical Analysis of Fresh and Dry Rhizomes of Curcuma zedoaria. IJPSR 4(3):69-73

Su, Y.L., J.Z. Xu, C.H. Ng, L.K.K. Leung, Y. Huang and Z.Y. Chen, (2004). Antioxidant Activity Of Tea Theaflavins and Methylated Catechin In Canola Oil. JOACS 31(3):269-274.

Tang, W. Z. (2003). Physicochemical treatment of hazardous wastes.1st ed. Boca Raton, Florida, CRC Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.28959/jdpi.v31i2.5808

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Dinamika Penelitian Industri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.