Dekolorisasi Limbah Pabrik Cair Industri Tekstil dengan Miselium omphalina SP. A-1 Amobil

Subarno Subarno

Abstract


Omphalina sp. A-1 (Basidiomycetes) adalah jamur pelapuk putih (JPP) indigenous  yang mampu menghasilkan enzim lakase dengan aktivitas tinggi. Lakase (E.C.1.10.3.2; benzendiol : oksigen oksidoreduktase) diketahui dapat dimamfaatkan secara luas untuk berbagai kegunaan seperti proses degradasi lignin, bioremediasi dan biodegradasi polutan organik (klorofenol dan polisiklik aromatik hidrokarbon), dekolorisasi dan detoksiflkasi limbah tekstil, serta biobleaching dan biopulping kertas. Hal tersebut disebabkan karena lakase memiliki aktivitas katalitik terhadap berbagai jenis substrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwaa Ompholina sp. A-1 yang diisolasi dari limbah lignoselulosa pabrik kelapa sawit, kebun Kerta Jaya PTPN VIII Banten, mampu mendekolorisasi zat warna merah metil, safranin dan biru metilen dengan konsentrasi 1-100 ppm selama 48 jam. Omphalina sp yang diamobilisasi pada serat ijuk dengan kondisi tanpa agitasi. tanpa penambahan nutrisi, pengaturan pH awal dan inkubasi pada suhu ruang mampu mendekolorisasi dengan efisien dua jenis limbah pabrik. kain batik yang masing-masing mengandung zat warna indigo carmen dan alfa naftol. Kandungan zat warna dalam limbah pabrik kain batik konsentrasi pekat (tanpa pengenceran) tersebut menurun sekitar 50% selama 48 jam. Omphalina sp. A-1 yang diamobilisasi dengan matrik yang sama juga mampu mendekolorisasi limbah tekstil blue jean berwama abu-abu hingga 25% selama 48 jam. Beberapa zat warna tekstil komersial (biru, hitam, hijau, dan merah) dengan konsentrasi 100 ppm juga dapai dipucatkan dengan cara yang sama dalam waktu 72 jam. Waktu optimum dekolorisasi sistem batch tersebut akan digunakan sebagai waktu kontak dalam merancang proses dekolorisasi limbah tekstil sistem kontinyu skala pilot.

 

Kata kunci: Jamur-pelapuk putih, Omphalina sp. A-1, dekolorisasi limbahtekstil, indigo cannen, alfa naftol


Keywords


jamur pelapuk putih; Omphalina sp; dekolorisasi; indigo; naftol

Full Text:

PDF

References


Awaluddin, R.S. Darah, C.D. Ibrahim and A.M. Ayub (2001), Decolorization of commercially available synthetic dye by white rot fungus of Phanaerochaete chysosponium ME 446 (ATCC 34541). Proc.

Cavallazzi, R.P., M.G. Oliveira, M.M. Kasuya (2004), Laccase production by Lepista sordida. Brazilian Journal of Microbiology. 35: 261-263.

Dewi, R.S. (2005). Potensi fungi indigenous limbah industry tekstil sebagai agen pendekolorisasi pewarna azo sumber pencemaran warna perairan. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Biologi XII, PBI-Fakultas Biologi UGM, Jogjakarta. Hlm 454-457.

Eggert, C., U. Temp and K.E Eriksson (1996), The ligninolytic system of the white rot fungus Pycroporus cinnabarinus: Purification and characterization of the laccase Application and Environmental Microbiology. 62: 1151-1158.

Han, M.J., HT. Choi H.G. and Song (2004), Degradation of phenanthrene by Trametes versicolor and its laccase. I. Microbiology. 42: 94-98.

Heinzkill, M.L. Bech, T. Halkier, P. Schneider and T. Anke (1998), Characterization of Laccase and Peroxidase from Wood-Rotting Fungi (Family Corprinaceae), Application and Environmental Microbiology. 64: 1601-1606.

Meitiniarti. V,L, J.C. Mangimbulude, F. Bagaskoro and R.V. Pakpahan (2005). Kemampuan lumpur aktif untuk mendekolorisasi acid orange 7 dan 63 dalam kondisi anaerob termofilik. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Biologi XII, PBI-Fakultas Biologi UGM, Jogjakarta. Hlm 499-507.

Munoz, C., F. Guillen, A.T Matinez and B. Martinez (1997), Induction and characterization of laccase in the ligninoliytic fungus Pleurotus eryngii. Current Microbiology. 34: 1-5.

Pickard, M.A.. H. Vandetrbl, R. Ramon and R. and Vazquez-Duhalt (1999). High production of ligninolitic enzymes from white rot fungi, Can. Journal Microbiology 45: 627-631.

Polonen, H (2004), Role of lignin in the enzymatic hydrolysis of lignocellulose, VTT Biotechnology. 11-16.

Primack, R.B, J. Supriatna, M. Indrawan dan P. Kramadibrata (1998). Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 345 p.

Thurston, C.F (1994), The structure and function of fungal laccase Microbiology. 140: 19-26.

Wijayanto, D, M.K. Setia, V.I. Meitiniarti (2005), Kemampuan lumpur aktif dalam pengolahan air limbah batik secara sinambung aerob dan anaerob. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Biologi XII, PBI-Fakultas Biologi UGM, Jogjakarta. Hlm 495-498.




DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v24i1.999

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2007 Subarno Subarno

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :