Kajian Pengolahan Eceng Gondok (Eichornia crassipes SOLMS) untuk Industri Bahan Baku Kerajinan Anyaman

Evi Yuliati Rufaida, Endang Pristiwati

Abstract


Di Indonesia banyak perairan yang ditumbuhi eceng gondok. Dengan kemajuan pengetahuan, eceng gondok dapat diolah menjadi bahan baku kerajinan, sehingga diperlukan pengkajian untuk penyempurnaan tumbuhnya industri kecil penyediaan bahan baku kerajinan anyaman eceng gondok.

Pada kajian ini disajikan seluruh kebutuhan waktu, hasil pengolahan eceng gondok dari sejak pemanenan sampai bahan baku siap digunakan dan diperhitungkan kapasitas produksi sebagai gambaran untuk usaha pendirian industri bahan baku anyaman eceng gondok (simpul pertama).

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa eceng gondok dapat dimanfaatkan dan dialih fungsikan sebagai sumber bahan baku industri kerajinan anyaman. Berat tangkai eceng gondok basah sebesar 33,33% dari eceng gondok asalan. Berat tangkai eceng gondok pertangkai rata-rata 30 gram, panjang tangkai 40 cm, diameter tangkai 1,2 cm. Berat tangkai kering 8,33% dari tangkai basah. Kapasitas produksi pengolahan eceng gondok asalan menjadi bahan baku kasar dengan tenaga kerja 2 orang, waktu kerja 7 jam per hari sebanyak 280 kg tangkai eceng gondok basah atau 8 kg eceng gondok kering/hari. Keuntungan yang diperoleh dengan kapasitas produksi tersebut sebesar Rp 16.400,- (sekitar 50%) perhari.

Keywords


bahan baku;kerajinan anyaman;eceng gondok

Full Text:

PDF

References


Laporan Penelitian Pemanfaatan Eceng Gondok". Balai Penelitian Kimia Banjarbaru, Hal. 30-35, 1979.

Pemanfaatan Eceng Gondok untuk Industri Kerajinan", Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan. Departemen Perindustrian Yogyakarta, 1983.

Laporan Studi Industri Kerajinan Eceng Gondok di Thailand", Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan, Departemen Perindustrian Yogyakarta, 1988.

Pengolahan Eceng Gondok", Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan, Departemen Perindustrian Yogyakarta, 1988.

Penyusunan Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri Barang Anyaman dan Arang Briket dari Eceng Gondok", Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan. Departemen Perindustrian Yogyakarta.

Burkill, I.H, 1966, "Dictionary of Economic Products of the Malay Peninsula", Vol. I 905-907.

Druijff, A.H, 1973, "Possible Approaches to Water Hyacinth Control" Pest Articles & New Summeries, Vol. 19 (2): 219-221.

Mum, 2002, "Dulu Sumber Bencana Kini Sumber Harta" Eceng gondok di Kulonprogo Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu Kliwon, 13 Pebruari 2002, hal. 4, kolom 2-8.

Soemarwoto, O. 1977. "Eceng Gondok sebagai Sumber Daya Energi", Harian Kompas 4 Juni, Jakarta: 4.

Sriharti, 2002, "Penanggulangan Gulma Air, Eceng Gondok (Eichornia crassipes (Mart,) Solms) untuk Produksi Biogas". Prosiding ISBN: 979-96137-1-X, Seminar Nasional "Kejuangan" Teknik Kimia 2002, tanggal 29-30 Januari 2002, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas UPN "Veteran" Yogyakarta.

Widyanto, L.S. dan M. Soerjani, 1976, Info. "Peranan Eceng Gondok sebagai Pembersih Air Rawa Pening Biotrop-PUTL", Bogor: 201-202.




DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v22i1.967

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2005 Evi Yuliati Rufaida, Endang Pristiwati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :