Analisis Ikonografis Batik Motif Sidomukti Ukel Salem Kabupaten Brebes
Abstract
Abstrak
Batik secara umum dipahami sebagai garap-hias pada kain atau tekstil menggunakan cara pencelupan rintang (resist dyeing technique). Batik motif sidomukti ukel oleh masyarakat Salem merupakan produk batik tradisional yang dibuat secara turun-temurun oleh masyarakat pengrajin di Salem. Motif batik sidomukti ukel disusun dari bentuk pola belah ketupat yang disusun secara berulang. Di dalam bentuk belah ketupat diisi dengan garis simetris berbentuk garis lengkung yang disusun saling berlawanan yang dibatasi oleh bentuk garis lurus. Di bagian dalam bentuk garis lengkung terdapat bentuk cecek siji. Di bagian latar disusun bentuk motif ukel yang disusun berulang arah horisontal. Warna yang terdapat pada batik motif sidomukti ukel adalaah warna coklat dan hitam.
Kata kunci: ikonografi, sidomukti ukel, Salem
Abstract
Batik is generally understood to be working on-ornamental use on fabric or textile dyeing ways hurdles (resist dyeing technique). Batik motif sidomukti ukel by Salem community is a traditional batik products made for generations by craftsmen in the Salem. Motif batik sidomukti ukel composed of rhombic pattern shape repeatedly. In the lozenge shaped symmetrical lines filled with curved lines drawn conflicting bounded by a straight line. On the inside there are curved lines form shape cecek siji. In the background of organized forms of recurring motifs drawn ukel horizontal direction. The colors found in batik motif sidomukti ukel is brown and black.
Keywords: iconografic, sidomukti ukel, Salem
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cassirer, E. 1944. An Essay on Man: An Intoduction to A Philosophy of Human Culture. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.
Djoemena, Nian S., 1986. Ungkapan Sehelai Batik; Its Mystery And Meaning. Jakarta: Djambatan.
Gustami, SP, 20080. Nukilan Seni Ornamen Indoneisa, Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.
Haryono, Timbul, (2008), Busana dan Kelengkapannya:Aspek Teknomik Sositeknik dan Ideoteknik, dalam Seminar Busanan Menyambuat Lustrum VI Hastanata di Hotel Brongto, Yogyakarta.
Jandra, Mifedwil, dkk., 1989-1990 Perangkat/Alat-alat dan Pakaian Serta Makna Simbolis Upacara Keagamaan di Lingkungan Keraton Yogyakarta, Yogyakarta, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya DIY.
Kempers, A.J. Bernet, 1954. Ancient Indonesian Art, Cambridge: Harvard University Press.
Langer, Suzanne K., 1988. Prolematika Seni. Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia.
Panofsky, Erwin, 1955. Meaning in the Visual Arts. New York: doubleday & Company Inc.
Sachari, Agus, 2002. Estetika: Makna, Simbol dan Daya. Bandung: ITB.
Schwitzgebel, Eric, 2006. Belief di dalam Zalta, Edward, The Stanford Encyclopedia of Philosophy, Stanford, CA: The Metaphysics Research Lab.
Shadily, Hassan, 1984. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.
Susanto, S., 1980. Seni Kerajinan Batik Indonesia, Yogyakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Batik dan Kerajinan.
Warwin, generasi penerus pengrajin batik di desa Bentar 19 Oktober 2009.
http://id.wikipedia.org. Diakses pada 25 Maret 2013.
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v30i1.950
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Masiswo Masiswo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :