ZAT WARNA ALAMI BERBASIS LIMBAH SABUT KELAPA MUDA (COCO NUCIFERA) UNTUK PEWARNAAN KAIN BATIK

Agus Haerudin Agus, Muhammad Ridwan Ridwan Andi Purnomo, Sholeh Sholeh Ma'mun

Abstract


Sabut kelapa muda salah satu limbah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai zat warna alami karena memiliki senyawa aktif sebagai donor pembawa warna, ketersediaan limbah sabut kelapa muda khususnya dilingkungan para penjual es kelapa muda di Yogyakarta cukup tinggi dan selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui arah warna dan kualitas warna yang dihasilkan dari ekstrak limbah sabut kelapa muda kulit hijau untuk pewarnaan pada kain batik. Metode penelitian ini eksperimen kualitatif dengan melakukan variasi konsentrasi rasio larutan ekstraksi 1:5 dan 1:10, variasi suhu ekstraksi 60  dan 100 , variasi waktu ekstraksi 2 jam dan 4 jam. Hasil penelitian diperoleh ekstrak sabut kelapa muda kulit hijau sangat baik sebagai zat warna alami untuk pewarnaan kain batik, nilai uji ketuaan warna K/S tertinggi 0,0355 dari perlakuan variasi rasio ekstraksi 1:5, suhu 60 ℃ dan waktu 4 jam, nilai uji ketahanan luntur warna pada pencucian 40 ℃ rata-rata 4-5 kategori baik, nilai uji beda warna L*,a*,b* dan hasil pengamatan visual pada pantone color warna yang dihasilkan brown cork dan cream tan yang mengandung unsur arah warna kemerahan dan kekuningan.


Keywords


sabut kelapa muda, zat warna alami, suhu ekstraksi, rasio ekstraksi, kain batik

Full Text:

PDF

References


Anggriani, R., Ain, N., & Adnan, S. (2017). Identifikasi fitokimia dan karakterisasi antosianin dari sabut kelapa hijau (Cocos nucivera L var Varidis). Jurnal Teknologi Pertanian, 18(3), 163–172.

Bahri, S., Jalaluddin, & Rosnita. (2017). Pembuatan Zat Warna Alami Dari Kulit Batang Jamblang ( Syzygium cumini ) Sebagai Bahan Dasar Pewarna Tekstil. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 6(1), 10–19.

Direktorat Jendral Perkebunan. (2016). Statistik perkebunan Indonesia 2015-2017 kelapa. In Sekretariat Direktorat Jendarl Perkebunan, Kementrian Pertanian. Sekretariat Direktorat Jendral Perkebunan. https://doi.org/10.1192/bjp.111.479.1009-a

Farida, Vivian, A., D., & Haerudin, A. (2015). Pengaruh variasi bahan pra mordan pada pewarnaan batik menggunakan akar mengkudu (Morinda citrifolia). Dinamika Kerajinan Dan Batik, 32(1), 1–8.

Fitriah, S. N. (2013). Penggunaan Buah Duwet ( Eugenia Cumini ) Pada Batik Sutera Madura. 02, 14–23.

Haerudin, A., dan Satria, Y. (2018). Ekstraksi Limbah Serutan Kayu Matoa (Pometia pinnata) sebagai Zat Warna Alam pada Pewarnaan Kain Batik Serat Protein. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimai “Kejuangan,” 1–8. https://doi.org/10.22322/dkb.v34i1.2759

Haerudin, A., & Farida. (2017). Limbah Serutan Kayu Matoa (Pometia pinnata) Sebagai Zat Warna Alam Pada Kain Batik Katun. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 34(1), 43–52.

Haerudin, Agus, Atika, V., Isnaini, Masiswo, Mandegani, G. B., Satria, Y., Lestari, D. W., Arta, T. K., Fitriani, A., & Hardjanto, P. (2020). Pengaruh Variasi Suhu, pH, dan Waktu Ekstraksi Terhadap Kualitas Pewarnaan Ekstrak Kulit Buah Kakao ( Theobroma cacao L .) Pada Batik Katun dan Sutera. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 37(1), 41–54. https://doi.org/10.22322/dkb.V36i1.4149

Haerudin, Agus, Ridwan, M., & Purnomo, A. (2020). Pengaruh pH dan Suhu Ekstraksi Zat Warna Alami dari Limbah Sabut Kelapa Muda ( Cocos nucifera ) pada Pewarnaan Kain Batik Mori Prima Non Mordan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan, ISSN 16934393, 14–15.

Handayani, P., A. dan Maulana, I. (2013). Pewarna Alami Batik Dari Kulit Soga Tingi (Ceriops Tagal) Dengan Metode Ekstraksi. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 2(2), 14–20.

Hanum, M., S. (2015). Eksplorasi limbah sabut kelapa (Studi Kasus : Desa Handapherang Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis). E-Proceeding of Art & Design, 2(2), 930–938.

Hernani, Risfaheri, & Hidayat, T. (2017). Ekstraksi Dan Aplikasi Pewarna Alami Kayu Secang Dan Jambal Dengan Beberapa Jenis Pelarut. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 34(2), 113–124. https://media.neliti.com/media/publications/222702-ekstraksi-pewarna-alami-dari-kayu-secang.pdf

Indriyani, L., & Asrianing, W. (2013). Aplikasi Zat Pewarna Alami Pada Batik Dengan Menggunakan Kulit Kayu Mahoni (S Mahogani), Kulit Kayu Soga Jambal (Pelthaparuoom) Ferriginum), Dan Kulit Kayu sogal Tingi(CERIOPS TAGAL).

Kanaya, D., dkk. (2005). Bahan Ajar Kimia Zat Warna. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

Kuntari, & Barkasih, S. (2005). Pengaruh Penggunaan Plexophor HBN Dalam Metode Grey Dyeing Terhadap Hasil Pencelupan Benang Selulosa Dengan Zat Warna Reaktif. In Simposium Nasional Polimer (Himpunan P). Himpunan Polimer Indonesia. Retrieved from digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1410-8720-2005-1-282.pdf.

Mastuti, E., Sari, N. P., & Simangunsong, R. A. (2013). Ekstraksi Zat Warna Alami Kelopak Bunga Rosella Dengan Pelarut Aquadest. Ekuilibium, 12(2), 43–47. https://doi.org/10.20961/ekuilibrium.v12i2.2180

Moerdoko W, Isminingsih, Wagimun, S. (1973). Evaluasi Tekstil bagian fisika. Institut Teknologi Tekstil.

Nugraha, I. K. A., & Hendrayana, M. A. (2020). Efek Aktivitas Antibakteri Ekstrak Sabut Kelapa (Cocos Nucifera L.) Varietas Dalam Terhadap Pertumbuhan Bakteri. Jurnal Medika Udayana, 9(4), 12–26.

Pujilestari, T. (2017). Optimalisasi Pencelupan Kain Batik Katun Dengan Pewarna Alam Tingi (Ceriops tagal) Dan Indigofera Sp. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 34 No.1, 53–62.

Pujilestari, Titiek. (2015). Review : Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna Alam Untuk Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 32(2), 93–106. https://media.neliti.com/media/publications/61575-ID-review-sumber-dan-pemanfaatan-zat-warna.pdf

Rohaeni, N. S., Hervelly, & Nurminabari, I. S. (2016). Kajian Konsentrasi Pelarut Terhadap Ekstrak Pigmen Dari Sabut Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pewarna Alami. Jurnal Universitas Pasundan, 23(45), 5–24.

Rosyida, A., & Subiyati. (2018). Pemanfaatan Limbah Serutan Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus) Untuk Pewarnaan Kain Sutera. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 35(2), 111. https://doi.org/10.22322/dkb.v35i2.4301

Widoretno, D. R., Kunhermanti, D., Mahfud, M., & Qadariyah, L. (2017). Ekstraksi Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus lam) dengan Pelarut Etanol sebagai Pewarna Tekstil Menggunakan Metode Microwave-Assisted Extraction. Jurnal Teknik ITS, 5(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.16761

Wijana, S., D, B. S. D., & M, Adam, M. (2015). Pengaruh Bahan Fiksasi terhadap Ketahanan Luntur dan Intensitas Warna Kain Mori Batik Hasil Pewarnaan Ekstrak Kulit Kayu Mahoni (Swietenia mahagoni (L) Jacg.). Prosiding Seminar Agroindustri Dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM., 978-602-7998-92–6, B202–B209.




DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v39i1.7378

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Agus Haerudin Agus, Muhammad Ridwan Ridwan Andi Purnomo, Sholeh Sholeh Ma'mun

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :