Stilisasi Ornamen Masjid Agung Demak untuk Desain Motif Batik Khas
Abstract
Batik menjadi salah satu identitas budaya Indonesia, identitas budaya menjadi penting yang salah satu fungsinya adalah untuk menunjukkan ciri khas hasil budaya suatu daerah. Demak termasuk penghasil batik yang produktif pada masa lampau, tetapi sekarang kalah bersaing dengan daerah-daerah lain. Perlu pengembangan desain batik yang mengangkat potensi ornamentasi pada Masjid Agung Demak meliputi keramik dinding Masjid, akar mimang, Surya Majapahit, dampar kencono yang bertujuan untuk membangkitkan kembali batik Demak. Metode yang dikerjakan dalam pengembangan desain motif batik Demak adalah dengan studi lapangan, wawancara kepada masyarakat Demak, perancangan desain motif dan uji publik untuk mengetahui nilai selera estetika visual. Hasil dari pengembangan desain motif batik Demak sejumlah sembilan rancangan desain motif batik dengan variasi nilai yang berbeda-beda. Motif Saka Bantala Adhi mendapat nilai yang paling baik karena menarik dan indah. Motif Sawergung Katon mendapatkan nilai baik, sedangkan Ceplok Bulus Peni mendapatkan nilai kurang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ashadi. (2002). Masjid Agung Demak Sebagai Prototipe Masjid Nusantara: Filosofi Arsitektur. NALARs, I(1).
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v37i2.6324
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Masiswo Masiswo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :