Krustasea Arafura sebagai Ide Penciptaan Batik
Abstract
ABSTRAK
Potensi sumber daya alam perikanan saat ini terus digali, namun mengubah potensi sumber daya alam menjadi penciptaan kreasi batik masih sangat terbatas. Tujuan tulisan ini adalah menghasilkan eksperimentasi berdasarkan sumber ide krustasea Arafura yang dikembangkan menjadi desain busana batik. Metode yang dipergunakan adalah deskriptif-eksperimentatif, memakai model 4-D Thiagarajan (1974) yaitu (1) Definisi; (2) Desain; (3) Pengembangan; dan (4) Diseminasi. Dimulai dengan mengidentifikasi potensi lokal Arafura, seleksi, merumuskan ide-ide, eksperimentasi, hingga penciptaan desain. Hasil dari eksperimen ini adalah purwarupa busana batik berdasarkan ide krustasea yang melimpah di Arafura. Kesimpulan berupa potensi ekonomi kreatif bersumber ide lokal sumber daya alam laut Arafura, dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat setempat. Rekomendasi yang diberikan adalah terus menggali potensi-potensi alam lainnya yang terkait dengan sumber daya alam kelautan untuk diubah menjadi produk ekonomi kreatif.
ABSTRACT
The potential of fisheries resources has been explored continuously, but transforming the resources into creative idea of batik creation is still limited. This study aims to conduct experiment based on Arafura crustaceans, as an idea for batik fashion designs. The method used is descriptive-experimental method, using Thiagarajan 4D model (1974), namely (1) Definition; (2) Design, (3) Development; and (4) Dissemination. The study was started by identifying the local potential of Arafura, selection, formulating ideas, experiments, and creating the design. The result of this experiment is a prototype of batik clothes using design based on the idea of crustacean which is abundant in Arafura. The conclusion from this experiment is creative economic potential comes from local ideas of crustacean Arafura natural resources. The recommendation is to continue the exploration of other marine natural potentials resources as ideas for creative economic products.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arbi, U.Y. (2008). Burung Pantai Pemangsa Krustasea. Jurnal Oseana, XXXIII, 2(1), 1-8.
Baransano, H.K., Mangimbulude, J. (2011). Eksploitasi dan Konservasi Sumberdaya Hayati Laut dan Pesisir di Indonesia, Jurnal Biologi Papua, 3(1), 39-45.
Darsono, P. (1999). Pemanfaatan Sumber Daya Laut dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nelayan, Jurnal Oseana, XXIV(4), 1-9.
Eskak, E., Widiyastuti, R. (2019). Seni Rias Suku Dani dalam Penciptaan Cenderamata Khas Papua dari Bahan Bambu, Dinamika Kerajinan dan Batik, 30(1), 35-46.
Hall, A., (2011). Experimental Design: Design Experimentation. Design Issues, 27(2), 17- 26.
Himawan, W. (2014). Citra Budaya Melalui Kajian Historis dan Identitas: Perubahan Budaya Pariwisata Bali Melalui Karya Seni Lukis. Journal of Urban’s Society Art, 1(1), 74-88.
Hoek, F. dkk. (2015). Potensi Sumber Daya Udang Penaeid di Perairan Kepulauan Aru Bagian Timur Sub Wilayah Aru dan Sekitarnya, Jurnal Airaha, 4(1), 12-20.
Ibrahim, Y. (2007). Island Community in Development Era: Are Marginalised or Had Marginalised?” Akademika, Journal of Southeast Asia Social Sciences and Humanities, 70(1), 57-76.
Martin, J.W. dan Davis, G.E. (2001). An Updated Classification of the Recent Crustacean, Natural History Museum of Los Angeles County Contributions in Science, 39(1), 1- 124.
Moersid, A.F. (2013). Re-Invensi Batik dan Identitas Indonesia dalam Arena Pasar Global. Jurnal Ilmiah Widya, 1(2), 121-128.
Monintja, D.R. dkk. (2006). Perspektif Pengelolaan Perikanan Tangkap Laut Arafura. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Mulyana, R. (2012). Keberlanjutan Perikanan Skala Besar di Laut Arafura. Jurnal Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, 20(1), 35-43.
Mulyanto dan Hartono, L. (2018). Kesenian Reog sebagai Sumber Ide Pengembangan Desain Motif Batik Ponorogo, Dinamika Kerajinan dan Batik, 35(1) 33-44.
Roojen, P. (2001). Batik Design. Singapore: The Pepin Press.
Salma, I.R. (2019). Review: Pengembangan Motif Batik Khas Daerah di Balai Besar Kerajinan Batik. Dinamika Kerajinan dan Batik, 36(2), 149-162.
Sedyawati, E. (2014). Laut, dalam Kebudayaan di Nusantara; dari Keris, Tortor, sampai Industri Budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Thiagarajan, S. dkk. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. Minneapolis: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.
Wedjatmiko. (2010). Beberapa Aspek Biologi Ikan Demersal dan Krustasea di Perairan Arafura, Jurnal Perikanan (J. Fish Sci.) XII
(1), 35-42.
Yoga, W.B.S., Eskak, E. (2015). Ukiran Bali dalam Kreasi Gitar Elektrik, Dinamika Kerajinan dan Batik, 32(2), 117-126.
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v37i2.5948
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Farid Abdullah Abdullah, Bandi Sobandi, Bambang Tri Wardoyo, Theresia Widiastuti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :