Pengawetan Kayu Karet (Havea brasiliensis) dan Kayu Kopi (Coffea sp.) dengan Brotowali (Tinospora crispa)

Istihanah Nurul Eskani, Guring Briegel Mandegani, I Made Arya Utamaningrat, Agung Eko Sucahyono

Abstract


ABSTRAK

Pohon karet (Hevea brasiliensis) dan kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman perkebunan yang dibudidayakan di Indonesia. Kayu karet lemah terhadap serangan kutu dan jamur blue stain. Pohon karet dan kopi mempunyai karakteristik kelas kuat II-III, dan kelas awet IV-V. Menurut SNI 03-5010.1- 1999, kayu dengan kelas kuat III- IV-V dan kelas awet III-IV-V harus dilakukan pengawetan untuk menambah umur kayu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja brotowali (Tinospora cordifolia) sebagai pengawet alami pada kayu karet dan kopi sekaligus memanfaatkan kayu karet sebagai bahan baku mebel. Kayu karet dan kopi diberikan perlakuan dengan larutan brotowali 2,5%, 5% dan 7,5% dengan durasi lama perendaman kayu 1, 2 dan 3 minggu. Perbedaan perlakuan memberikan hasil yang berbeda, retensi pada kayu berbanding lurus dengan lama perendaman dan konsentrasi. Pengujian ketahanan rayap pada hasil proses pengawetan, memberikan hasil yang positif, dengan nilai mortalitas mencapai 100%. Brotowali dapat memberikan hasil pengawetan yang baik dengan komposisi larutan terbaik 7,5% selama 3 minggu.

ABSTRACT

Rubber trees (Hevea brasiliensis) and coffee (Coffea sp.) are plants that have been cultivated in Indonesia. Rubber and coffee trees have wood strength at category III-IV and it has durability at category IV-V. Rubberwood is weak against termites and blue stain fungus. According to SNI 03- 5010.1-1999, wood with category III-IV-V of strength and category III-IV-V of durability have to be preserved to prolong the age of the wood. The aim of the study was to evaluate the perfomance of Brotowali as a natural preservative in rubberwood and coffee wood while also using it as raw material for furniture. Rubberwood and coffee treated with 2.5%, 5%, and 7.5% solutions with the duration of soaking wood are 1, 2, and 3 weeks. The treatment gives different results; retention in wood is directly proportional to the soaking time and concentration. Termite endurance testing on the results of the preservation process, gave positive results, with a mortality value reaching 100%. Brotowali can provide good preservation results with the best composition of a 7.5% solution.


Full Text:

PDF

References


BPS. (2016). Statistik Produksi Kehutanan. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.

BPS. (2017). Statistik Karet Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.

BSN (Badan Standardisasi Nasional). (1999). SNI 03-5010.1-1999 Pengawetan kayu untuk perumahan dan gedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Dorojati, M., & Kuswanto, D. (2018). Desain Kacamata Kayu Memanfaatkan Kayu Kopi Robusta Jawa Timur dengan Konsep Diver. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Dumeva, A., Syarifah, & Fitriah, S. (2016). Pengaruh Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora crispa) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti. Biota, 2(2), 166–172.

Hisyam, A., Suharso, P., & Widodo, J. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Berbasi Ekonomi Kreatif Melalui Pelatihan Pembuatan Produk Hiasan Dari Limbah Pohon Kopi ( Studi Kasus Pada Masyarakat Miskin Perkebunan Kopi Di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember ).

Hutabarat, N. K., Oemry, S., & Pinem, M. I. (2015). Uji Efektivitas Termitisida Nabati Terhadap Mortaliatas Rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren) (Isoptera : Rhinotermitidae) di Laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi, 8(2337), 103–111.

Kresnady. (2003). Khasiat dan Manfaat Brotowali. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Kusumaningsih, K. R. (2011). Sifat Penyerapan Bahan Pengawet Pada Beberapa Jenis Kayu Bangunan. Jurnal Wana Tropika, 1(1), 16–25.

Lasminingsih, M. (2014). Pedoman Budidaya Karet yang Baik (M. Astuti, Hafiza, E. Yuningsih, A. R. Wasingun, I. M. Nasution, & D. Mustikawati, Eds.). Direktorat Jendral Perkebunan, Kementrian Pertanian.

Masdakaty, Y. (2016). Kopi Yang Tumbuh dibawah Naungan, Sebagus Apa? Retrieved August 29, 2019, from https://majalah.ottencoffee.co.id/kopi-yang-tumbuh-di-bawah-naungan-pohon-sebagus-apa/

Najiyati, S., & Danarti. (1990). Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pustaka Petani. (2018). Syarat Tumbuh Tanaman Karet. Retrieved August 29, 2019, from http://www.pustakapetani.com/2018/03/syarat-tumbuh-tanaman-karet.html

Rachmat, R. K. (2007). Pengaruh Pengawetan terhadap Sifat Mekanis Tiga Jenis Kayu. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Rochim, F. (2017). Eksplorasi Material Kayu Kopi Pada Produk Home Decor Dan Urban Innovation Product. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Suheryanto, D. (2010). Pengaruh Konsentrasi Cupri Sulfat terhadap Keawetan Kayu Karet. Seminar Rekayasa Kimia Dan Proses, E-06. Semarang: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.




DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v37i2.5823

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Guring Briegel Mandegani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :