Canting Listrik Sederhana

Aan Eddy Antana

Abstract


Perajin batik selama ini menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor dalam proses pembatikan. Salah satu permasalahan yang dihadapi perajin adalah kelangkaan dan mahalnya harga minyak tanah. Kebijakan pemerintah mengkonversi minyak tanah ke gas juga belum mengentaskan permasalahan yang dihadapi oleh perajin.

Penelitian yang dilakukan adalah membuat canting listrik sederhana yang ramah lingkungan untuk menggantikan canting konvensional yang masih membutuhkan kompor minyak tanah untuk mencairkan lilin batik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Alih Teknologi dan Inkubasi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. Metode yang dilakukan yaitu survey lapangan dan literature, perancangan desain, pemilihan dan pengadaan bahan, pembuatan, ujicoba, finishing, evaluasi dan pembahasan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah elemen pemanas 30 W, 220 V, plat tembaga 0,5 mm, kabel, saklar geser, kayu, baut dan isolasi.

Luaran dari penelitian ini adalah satu unit canting listrik dengan daya 30 W, 220 V, panjang 148 mm, lebar 20 mm dan tinggi 35 mm.

 

Kata kunci: canting, canting listrik, batik

Keywords


canting listrik; batik

Full Text:

PDF

References


Daryanto, 2006, “Pengetahuan Teknik Listrik”, Bumi Aksara.

Petruszella, 2001, “Elektronik Industri”, Andi Offset, Jogjakarta.

Susanto, 1973, “ Seni Kerajinan Batik Indonesia”, Balai Penelitian Batik dan Kerajinan




DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v27i1.1126

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2010 Aan Eddy Antana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :