Semantika dalam Perkembangan Desain Produk Permainan Congklak Jogja dan Solo
Abstract
ABSTRAK
Perkembangan permainan tradisional seperti halnya produk hasil budaya lainnya dari suatu komunitas masyarakat tidak bisa dipisahkan dari konteks relasi spasial dan sosiologi yang merupakan bentuk dari interaksi antar manusia dan lingkungannya. Maka dari itu, sebagai sebuah negara yang dibangun oleh budaya, sejarah pengembangan produk harus juga dilihat dari perspektif pemaknaan budaya. Jogja dan Solo menjadi lahan banyak laboratorium sejarah karena masih menjaga nilai lokal dalam intepretasi pemaknaan dari simbol-simbol budaya mereka. Fenomena menarik yang terjadi adalah perbedaan dari sejumlah artefak budaya lokal yang berdasar pada karakteristik masyarakat dan kronologis sejarah walau keduanya berasal dari akar budaya yang sama, contohnya : permainan tradisional Congklak yang masih dikembangkan hingga hari ini. Sebagai permainan papan yang merupakan refleksi aspek sosio-kultur dari sebuah tatanan masyarakat, sebuah investigasi latar belakang semantika budaya yang dalam dapat dilakukan. Pengembangan produk lokal tidak dapat meninggalkan pemaknaan sehingga nilai-nilai lokal tidak akan hilang dan berkelanjutan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan investigasi dan pengkajian implikasi fisik dari produk hasil budaya yang telah dikenal baik oleh pengrajin dan pelaku dalam masyarakat dalam setiap detil desain papan permainan agar pengembangan selanjutnya tidak meninggalkan karakter lokal masyarakat.
Kata kunci: semantika, budaya, desain produk, congklak
ABSTRACT
Traditional product development as the output of society cannot be seperated from the culture which includes sociology, time and spacial aspect between a man with another and the environment. Therefore, as a country constructed by culture, the history of local product development should be analized from semantics point of view. Jogja and Solo become a numerous history laboratories because they still mantain local values in semantics interpretation of their symbols. An interesting phenomena occur in differences of local culture artefacts based on the characteristics of the society and historical time-line although they came from one root of culture, for instance : congklak, a traditional game which is still developed nowadays. As a boardgame which is be the sosio-culture reflection of a society, we can do a deep investigation of the semantic background. Local product development cannot leave semantics so the local values will not dissapeared and be sustainable. The purpose of this research is documenting and analysing semantics that are well-known by craftmen and society in every detail of congklakboard development so the values can be mantained without leaving the local characteristic of the society.
Keywords : semantics, culture, product design, congklak
Full Text:
PDFReferences
Binsbergen, Wim, 1996. “Time, Space and History in African Divination and Board-games,” in Tiemersena,D., & Oesterling, H.A.F. (ed.), Time and Temporality in Intercultural Perspective, Studies presented to Heiz Kimmerle, (Amsterdam : Rodopi, pp 105-125.
Dharmamulya, Sukirman, 2005, Permainan Tradisional Jawa. Yogyakarta : Kepel Press
Fariello, M. Anna, 2004, “Reading the Language Objects” dalam Objects and Meaning : New Perspective on Art and Craft. Plymouth : Scarecrow Press, INC.
Hardy, Michele, 2004, “Feminism, Crafts, and Knowledge” dalam Objects and Meaning : New Perspective on Art and Craft. Plymouth : Scarecrow Press, INC.
Iriani, S., Yunita, 2002, Laporan Kegiatan Pengumpulan Data Permainan Anak Tradisional di Wilayah Kuningan, Bandung : Museum Sribaduga.
Munawaroh, Siti, 2011, “Permainan Anak Tradisional Sebuah Model Pendidikan dalam Budaya”, dalam Jantra, vol. VI,no. 12 , Yogyakarta : Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Moles, Abraham A., 1995, “Design and Immateriality : What of It in a Post Industrial Society?” dalam The Idea of Design, London : MIT Press.
Norberg, Christian, 1984, Genius Loci, New York : Rizzoli International Publication, Inc.
Ratna, Nyoman Kutha Dharmamulya, 2010, Metodologi Penelitian : Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Spradley, James P., 1997. “Ethnographic Interview,” 1979, diterjemahkan oleh Mizbah Zulfa Elizabeth menjadi Metode Etnografi, Yogyakarta : Tiara Wacana.
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v31i0.1084
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Winta Tridhatu Satwikasanti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :