Modifikasi Alat Steam untuk Pembengkokan Rotan

Eustasia Sri Murwati, Suharyanto Suharyanto, Demas YogoPranoto

Abstract


ABSTRAK
Selama ini pembengkokan rotan yang dilakukan oleh IKM Mebel Rotan dengan memanaskan di atas api kompor menggunakan alat pembengkok catok. Hasil yang diperoleh memberikan noda kehitaman. Cara lain dengan memasukkan rotan ke dalam alat steam dari besi, namun terdapat kendala persebaran uap yang tidak merata karena kurangnya rongga di antara tumpukan rotan selain terkena noda karat dari tabung steamer. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan modifikasi alat steam yang didesain multi guna, dapat melunakkan rotan dengan uap basah dalam tabung steamer dan uap kering yang disemprotkan pada permukaan rotan. Keunggulan alat ini adalah lebih efektif, tepat guna, multiguna, proses lebih cepat, konstruksi sederhana, mudah dan aman pengoperasiannya. Metode yang dilakukan yaitu survei lapangan dan literatur, perancangan desain, pengadaan bahan, pembuatan alat, uji coba alat, finishing alat, evaluasi dan pelaporan. Uji coba alat dengan variabel penampang rotan 2,4 cm, 2,8 cm, 3,2 cm dan waktu pengukusan 5 menit, 10 menit, dan 15 menit, dengan suhu ketel uap dan tabung steamer 110 o C, tekanan maksimum 2 bar (kg/cm2). Hasil yang diperoleh berupa 1 unit alat steam untuk pebengkok rotan terdiri dari: Pemanas, Ketel uap stainless steel spesifikasi standar JIS G 3116-2000, volume 118 lt, tabung steamer Grade SUS 340, bak perendaman dan meja bending. Hasil uji coba paling baik dengan waktu pengukusan 15 menit, rotan tidak pecah, tidak retak maupun tidak gembos, untuk semua  variabel diameter. Dapat membengkokkan rotan bentuk U, Ω,setengah lingkaran dan spiral. Uji coba uap kering memberikan hasil optimal dengan waktu penyemprotan lebih dari 20 menit.

Kata kunci: alat steam, mebel, pembengkok, rotan


ABSTRACT
All this time rattan furniture SME’s bend the rattan by heating over a fire stove with a bending tool vise. The results obtained provide a blackish stain. Another way is putting the rattan into the iron steamer, but still has problems such as uneven distribution of steam because there are no spaces between rattans besides contact with rust stains from tube steamer. The purpose of this study was to modify steamer that is designed multi-purpose steam, can soften rattan with wet steam in a steamer tube, can also be sprayed with dry steam on the rattan surfaces. The method is carried out field survey and literature, design planning, procurement of materials, manufacturing equipment, testing equipment, finishing equipment, evaluation and reporting. The test tool with rattan variable crosssection of 2,4 cm, 2,8 cm 3,2 cm and a steaming rattan 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes, with boiler and steamer tube temperature 110° C, 2 bar maximum pressure (kg / cm2). Results obtained in the form of 1 unit Steam Tool For Bending Rattan consists of: Heating, Steam boiler stainless steel base material JIS G 3116-2000 standard specifications, 118 liter of volume, steam tube SUS 340 Grade, soaking tub and bending table. The trial results are best with a steaming time of 15 minutes, rattan is not broken, no cracking or not deflated, for all variable diameter. Can bend U shape rattan, Ω, semi-circular and spiral. Dry steam trials with great results at the time of spraying is greater than 20 minutes.


Keywords: steamer, furniture, bending, rattan


Full Text:

PDF

References


Adhiwena, I. 2008. Pengukuran dan Analisa Kalor. Skripsi Fakultas Teknik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. 1989. Penelitian Teknologi Pembengkokan rotan dengan Sistem Kompor dan Uap. Laporan Penelitian. Yogyakarta: BBPPIKB.

Balai Besar penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. 1989 Pengembangan Alat Pemanas Untuk Proses Pembengkokan Rotan. Laporan Penelitian. Yogyakarta: BBPPIKB.

Damayanti, R, and Jasni. 2010. Anatomical Characteristics and Posible Utilization of Six Lesser Used Rattan from Indonesia. Dalam

Proceeding The 2nd International Symposium of Indonesia Wood

Research Society. Bali: Indonesia Wood Research Society ( IWORS).

De Bruijn, L.A dan L.Muilwijk. 1982. Ketel Uap. Jakarta: Bharatara Karya Aksara.

Hadikusumo, SA.1994. Exploration of Physical and Mechanical Properties of Precently Unused Rattan. Buletin Fakultas Kehutanan 25: 1-19.

Jasni dan Krisdianto. 2006. Teknologi Pelengkungan dan Peningkatan Kemampuan Radius Lengkung untuk Efisiensi Industri Pengolahan Rotan. Sub Judul: Peningkatan kemampuan radius lengkung rotan sebagai bahan baku mebel. Laporan Hasil Penelitian. Bogor: Pusat Litbang Hasil Hutan.

Nasa, 1989. Studi Perbandingan Beberapa Sifat Fisik, Mekanik dan Kimia antara Rotan Bubuai (Plectocomia elongate BI) dengan Rotan Manau (Calamus manan). Skripsi S1 Jurusan Teknologi Hasil Hutan.

Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Rachman, O. 1996. Peranan Sifat Anatomi, Kimia dan Fisis terhadap Mutu Rekayasa Rotan. Disertasi Doktor. Bogor: Program Pasca Sarjana IPB.




DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v31i2.1076

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Eustasia Sri Murwati, Suharyanto Suharyanto, Demas YogoPranoto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :