Unggulan Ekonomis Penggunaan Zat Penguat Lapisan Peka Sinar Dari Gondorukem untuk Kasa Cap

Kun Lestari

Abstract


Dibuat formulasi zat penguat lapisan peka sinar yang komponen utamanya adalah gondorukem. Gondorukem dicairkan dengan beberapa pelarut organik selektif sampai kekentalan tertentu. Untuk meningkatkan laju pengeringan, sistem larutan gondorukem setelah diberi stabilisator diemulsikan dengan kecepatan pengadukan 5000 RPM (konstant, selama 5 menit dengan pengemulsinya dibuat variatif.

Formulasi yang mempunyai tingkat ketahanan optimal ditentukan sebagai berikut: zat penguat lapisan peka cahaya setelah dioleskan diatas lapisan peka sinar (pada kasa cap) diamati laju pengeringannya kemudian diuji ketahanannya terhadap gosokan (mekanik) dan pasta zat warna (kimia). Nilai ketahanannya dibandingkan dengan ketahanan zat penguat peka sinar yang biasa dipakai seperti: lak merah, renyulux dan kopal vernis.

Dari hasil percobaan, ternyata bahwa formulasi yang menggunakan pelarut organik terpentin dan emulsifier TS memberikan ketahanan yang paling baik dengan laju pengeringan sekitar 3 jam (alamiah) atau 2 jam (dibantu kipas angin), nilai ketahanan gosok 3-4, sedikit lebih rendah dari nilai ketahanan gosok lak merah (4), sedang komposisinya sebagai berikut: gondorukem : terpentin = 1 : 1. asam sitrat 0,5%, air 5% dan pengemulsi 0,325% - 0,35%.

Dibuat formulasi zat penguat lapisan peka sinar yang komponen utamanya adalah gondorukem. Gondorukem dicairkan dengan beberapa pelarut organik selektif sampai kekentalan tertentu. Untuk meningkatkan laju pengeringan, sistem larutan gondorukem setelah diberi stabilisator diemulsikan dengan kecepatan pengadukan 5000 RPM (konstant, selama 5 menit dengan pengemulsinya dibuat variatif.

Formulasi yang mempunyai tingkat ketahanan optimal ditentukan sebagai berikut: zat penguat lapisan peka cahaya setelah dioleskan diatas lapisan peka sinar (pada kasa cap) diamati laju pengeringannya kemudian diuji ketahanannya terhadap gosokan (mekanik) dan pasta zat warna (kimia). Nilai ketahanannya dibandingkan dengan ketahanan zat penguat peka sinar yang biasa dipakai seperti: lak merah, renyulux dan kopal vernis.

Dari hasil percobaan, ternyata bahwa formulasi yang menggunakan pelarut organik terpentin dan emulsifier TS memberikan ketahanan yang paling baik dengan laju pengeringan sekitar 3 jam (alamiah) atau 2 jam (dibantu kipas angin), nilai ketahanan gosok 3-4, sedikit lebih rendah dari nilai ketahanan gosok lak merah (4), sedang komposisinya sebagai berikut: gondorukem : terpentin = 1 : 1. asam sitrat 0,5%, air 5% dan pengemulsi 0,325% - 0,35%.

Keywords


zat penguat peka sinar;pelarut organik;ketahanan gosok

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v0i16.1065

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1997 Kun Lestari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :