BAMBU ATER (Gigantochloa atter) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI KAYU PADA UKIRAN ASMAT

Edi Eskak

Abstract


ABSTRAK

Ukiran kayu khas Asmat merupakan suvenir yang banyak diminati wisatawan. Dewasa ini pengrajin ukiran mulai kesulitan mendapatkan bahan kayu karena harganya semakin mahal. Oleh karena itu perlu memanfaatkan bahan alternatif yang lebih mudah didapatkan serta harganya relatif murah, yaitu bambu. Bambu yang berukuran cukup besar dan tumbuh di Papua adalah bambu ater. Tujuan penelitian penciptaan seni ini adalah untuk mengkreasikan produk suvenir ukiran bergaya Asmat dengan menggunakan bambu ater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu ater dengan ketebalan rata-rata 0,8 cm dapat dikerjakan dengan teknik ukir lubang tembus dengan hasil baik. Penggunaan alat bor dan gergaji hand jigsaw dapat mempercepat proses pelubangan 5,4 kali lebih cepat dibandingkan bila menggunakan cara pahat manual. Teknik ukir lubang tembus dilakukan untuk tetap mempertahankan kekhasan ornamen ukir khas Asmat.    

 

Kata kunci:  kreasi, ukiran Asmat, bambu ater

 

ABSTRACT

Asmat wood carving is typical souvenirs which attracted many tourists. Today craftsmen began to have difficulty to get wood because the price is expensive. Therefore, it is necessary to use alternative, available and cheaper materials, namely bamboo. Sizeable bamboo grown in Papua are bamboo atter. The aim of this research is to create Asmat carvings and stylish souvenir products by using bamboo atter. Bamboo atter with the thickness of an average of 0.8 cm can be done with carving techniques through the hole in a good results. The use of drilling tools and hand saws jigsaw can accelerate the process by perforating 5.4 times faster than using a chisel way manually. Carving techniques through the hole is made to retain the distinctiveness of Asmat carved ornaments.

 

Keywords: creation, Asmat carvings, bamboo atter.


Keywords


kreasi; ukiran Asmat; bambu ater; bambu

Full Text:

PDF

References


Bambu Ater. 2012. (http://www.plantamor.com/index.php?plant=1593 , diakses 17 Maret 2014).

Eskak, E. 2015. Studi Jenis-Jenis Bambu Sulawesi Tengah Untuk Pengembangan Industri Seni Kerajinan. Ornamen, Jurnal Kriya Seni, ISI Surakarta. Vol. 12, No. 1.

Eskak, E., Paramadharma, H., dan Salma, I.R.. 2012. Teknologi Ukir Krawangan Pada Bambu Betung Dendrocalamus Asper. Dinamika Kerajinan dan Batik. Vol. 31, No. 1.

Gerbono, A dan Djarijah, A.S. 2005. Aneka Anyaman Bambu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Heater, W. 2013. Asmat Bisjh Poles Beupis Vilage Irian Jaya (https://www.studyblue.com/notes/note/n/oceania/deck/6663692, diakses 26 September 2012).

Kasmudjo. 2013. Rotan dan Bambu Kelapa, Kelapa Sawit, Nipah, dan Sagu: Potensi dan Daya Guna. Yogyakarta: Cakrawala Media.

Probo, B. 2013. Bambu Ater Punya Nilai sEkonomis Tinggi (http://www.satuharapan.com/read-detail/read/bambu-ater-punya-nilai-ekonomis-tinggi, diakses 26 Juli 2014).

Rumansara, E.H., Kondologit, E.Y., Flassy, D.R., Irianto, B.J., dan Sarini. 2014. Inventarisasi dan Verivikasi Karya Budaya: Seni Ukir Asmat. Yogyakarta: Kepel Press.

Wicaksono. 2015. Ukiran Kayu Suku Asmat Nan Sarat Nilai Dari Papua (http://www.kerajinan.id/449/ukiran-kayu-suku-asmat-nan-sarat-nilai-dari-papua.html, diakses 15 Oktober 2015).

Yoga, W.B.S. dan Eskak, E. 1015. Ukiran Bali Dalam Kreasi Gitar Elektrik. Dinamika Kerajinan dan Batik. Vol. 31, No. 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v33i1.1039

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Edi Eskak

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :