Penelitian Pengaruh Konsentrasi Natrium Silikat pada Proses Pelorodan Kain Batik Sutera
Abstract
Proses pelorodan (pelepas Iilin) Iilin pada kain batik sutera umumnya dapat menggunakan kanji, natrium silikat, dan bensin. Penggunaan kanji biasanya digunakan pada kain katun. Jika digunakan pada kain sutera hasilnya kurang sempurna dan menyebabkan kain sutera berkerut. Sedangkan penggunaan natrium stlikat selain dapat menurunkan kekuatan tarik juga menurunkan derajat intensttas warna. Penggunaan bensin juga tidak ekonomis dan sangat berbahaya bagi keselamatan kerja, selain juga akan menurunkan intensitas warna.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pelorodan Ii/in batik dengan bahan kimia yang lain yaitu natrium silikat (Na2Si03) sekaligus terhadap kekuatan tarik kain batik sutera hasil pelorodan tersebut. Pada penelitian proses pelorodan ini digunakan berbagai konsentrasi natrium silikat, yaitu 2 gr/l, 4 gr/I. dan 6 gr/l. Sedangkan kain sutera yang dipakai sebagai contoh diuji adalah jenis T 54 dan pewamaannya menggunakan zat warna indigosol. Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh prosentase Iilin batik yang lepas dari kain, dan kekuatan tarik kain sutera.
Penelitian memberikan basil bahwa nilai rata-rata konsentrasi natrium silikat yang meningkat memberikan kekuatan arah lusi yang meningkat diikuti pula meningkatnya arah pakan. Selanjutnya hasil yang diperoleh adalah prosentasi berat Iilin yang terlorod menunjukan hasil similar, yaitu meningkat sesuai dengan meningkatnya konsentrasi natrium silikat yang digunakan. Ternyata dari hasil analisa dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap uji kekuatan tarik terhadap penggunaan konsentrasi natrium silikat pada proses pelorodan. Akan tetapi diperoleh hasil bahwa natrium silikat dengan konsentrasi 2 g/l dapat digunakan untuk pelorodan kain batik sutera dan nilai yang lebih ekonomis.
Kata kunci : natrium silikat, pelorodan, kain batik sutera, kekuatan tarik
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim, (1998), “Zat warna dan zat pembantu dalam pembatikan”, Departemen Perindustrian, Sinar Hudaya Offset, Jakarta.
Anonim, (2001), “Teknik Membuat Batik Tradisional”, Departemen Perindustrian, Sinar Hudaya Offset, Jakarta.
Anonim, (1988), “Batik Sutera”, Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, Yogyakarta.
Anonim (1990), “Evaluasi Persyaratan Lilin untuk Industri Batik”, Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, Yogyakarta.
Hadi Sutrisno, (1990), “Metodologi Research III”, Andi Offset, Yogyakarta.
S.K. Sewan Susanto, (1980), “Seni Kerajinan Batik Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik:, Departemen Perindustrian, Yogyakarta.
Soeprijono P. dkk, (1974), “Serat-Serat Tekstil”, ITT, Bandung.
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v26i1.1038
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2009 Dwi Suheryanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :