Pengaruh Konsentrasi Tawas terhadap Ketuaan dan Ketahanan Luntur Warna pada Pencelupan Kain Sutera dengan Zat Warna Gambir
Abstract
Zar warna gambir diperoleh dari hasil ekstrak tanaman gambir yang merupakan saah satu tanaman komoditi ekspor unggulan Sumatera Barat yang memberikan devisa cukup besar dengan prospek pengembangan yang cukup baik. Zat warna gambir adalah zat wama alam jenis mordan-dye dan tidak tahan terhadap garam yang dipakai dalam pencucian. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian memegang peranan penting dan sebagai penentu kualitas produk batik. Untuk meningkatkan kualitas hasil celupan zat warna gambir pada kain sutera, maka perlu dilakukan penelitian penggunaan tawas sebagai zat fiksator pada proses pencelupan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan tawas terhadap ketuaan dan ketahanan luntur warna pencelupan kain sutera dengan zat warna gambir. Konsentrasi tawas yang digunakan adalah 30 gram/I, 50 gram/I dan 70 gram/I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada pengaruh yang nyata pada penggunaan tawas 30 gram/I, 50 gram/I dan 70 gram/I terhadap ketuaan warna kain sutera yang dicelup dengan zat warna gambir menghasilkan ketuaan warna yang berbeda dengan kain sutera yang tidak difiksasi. Tidak ada pengaruh yang nyata pada penggunaan konsentrasi tawas 30 gram/I, 50 gram/I dan 70 gram/l terhadap ketahanan luntur warna ditinjau dari perubahan warna pada kain sutera yang dicelup dengan zat warna gambir. Kain sutera yang difiksasi dengan tawas 70 gram/l menghasilkan warna yang lebih tua bila dibandingkan dengan kain sutera yang difiksasi dengan tawas 30 gram/l dan 50 gram/l.
Kata kunci : fiksator, konsentrasi tawas, ketuaan warna, ketahanan luntur warna, zat warna gambir.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Moelyono, (1995), “Gambir sebagai Bahan Pewarna Batik”, Departemen Perindustrian BBPPKB Yogyakarta.
Kartakusumah, B.T, (1985), “Pengembangan Proses Ekstraksi Gambir Spesipikasi Ekspor Berdasarkan Proses Tradisional di Sumatera Barat”, Skripsi Fakultas Teknologi pertanian IPB, Bogor.
Rahmi dan Burhan, S., (2000), “Pemanfaatan Gambir dan Limbahnya sebagai Bahan Pembuatan Tinta”. Laporan Penelitian Teknik Kimia, Universitas Bung Hatta, Padang.
Salura, (1972), “Metoda Ranking dalam Penelitian Tekstil”, Institut Teknologi Tekstil, Bandung.
Sewan Susanto, (1978), “Pengembangan Seni Kerajinan Batik, Departemen Perindustrian BBPPKB” Yogyakarta.
Suharsini Arikunto, (1995), “Manajemen Penelitian”, PT. Renika Cipta, Jakarta.
Sugiarto Hartono, (1980), “Teknologi Tekstil”, PT. Pradnya Pramita, Jakarta.
Sujana, (1982), “Metoda Statistika”, Penerbit Tarsito, Bandung.
Soepriyono, S.Teks., dkk., (1974), “Serat Serat Tekstil”, Institut Teknologi Tekstil, Bandung.
Wasilah Abu Sudja, (1978), “Proses Pembuatan dan Pewarnaan Batik di Indonesia”, PT. Kaya Nusantara, Bandung.
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v25i1.1023
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2008 Dwi Suheryanto, Tri Haryanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :