Kajian Proses Pembuatan Perhiasan Perak Cara Manual dan Masinal
Abstract
Perhiasan dapat dibuat dengan 2 cara yaitu manual dan masinal. Masing-masing cara mempunyai kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu perlu adanya kajian dari dua cara tersebut sehingga bisa mengetahui cara apa yang lebih optimal dalam memproduksi perhiasan. Dalam kajian ini perhiasan yang dibuat adalah cincin dengan bahan perak 100 gram dan dicampur dengan tembaga 5 gram dengan 2 (dua) model yaitu model A (cincin motif polos) dan model B (cincin motif parang).
Metode yang dipakai adalah dengan membandingkan hasil produk dari dua cara tersebut. Parameter yang dibandingkan adalah kualitas, waktu dan biaya dari produk tersebut.
Hasil kajian menunjukkan bahwa kadar produk rata-rata dengan cara masinal lebih tlnggi 1,25%
dibanding cara manual, dimensi produk rata-rata dengan cara masinal lebih presisi dibanding cara manual. Waktu proses rata-rata dengan cara masinal lebih cepat 97% dibanding cara manual dan biaya produksi cara masinal lebih rendah 63% dibanding cara manual.
Dengan melihat hasil kajian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa cara masinal lebih efisien dan efektif dibanding cara manual.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Tim McCreight (1991), “The Complete Metalsmith, An Illustrated Hand Book” Revised Edition. David Publication, Inc, Worcester, Massachusetts, USA
Siti Utami Nurhadi, Dra. (2000), Peranan Teknologi dan Permesinan dalam Peningkatan Usaha dan Produktifitas Handmad Jewellery. Semiloka Laboratory Jewellery. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik Yogyakarta
http://en.wikipedia.org/wiki/lostwax_casting, September 2008
http://www.pln.co.id/PelayananPelanggan/BillingSimulation/tabid/60/Default.aspx, Agustus 2008
DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v25i1.1022
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2008 Joni Setiawan, Surti Indriastuti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah indexeed by :