KARAKTERISTIK BUBUR INSTAN MP-ASI BERBASIS SORGUM PUTIH (Sorghum bicolor (L.) Moench) DAN WORTEL (Daucus caronta L.) (Characteristic of Instant Complementary Food for Breast Milk from White Sorghum and Carrots)
Abstract
Keywords: carrot, complementary food, design expert, instant porridge, white sorghum
ABSTRAK
Bubur instan komersial umumnya menggunakan beras sebagai sumber karbohidrat sehingga perlu dilakukan upaya pencarian alternatif untuk mengurangi ketergantungan. Sorgum memiliki kandungan protein, kalsium dan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras dan jagung serta memiliki kandungan bahan fungsional seperti antioksidan, vitamin dan mineral. Tujuan penelitian ini untuk menentukan formula yang optimal pada pembuatan bubur instan Makanan Pendamping-Air Susu Ibu (MP-ASI) berbahan baku tepung sorgum putih yang diperkaya dengan wortel. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan meliputi pengujian kadar tanin dan asam fitat sorgum dan penentuan batas atas dan bawah pada aplikasi design expert. Penelitian utama meliputi optimasi formula dan pengujian respon bubur instan MP-ASI sorgum putih dan wortel menggunakan aplikasi design expert metode Mixture D-Optimal. Berdasarkan analisis aplikasi design expert 10.0 dihasilkan formula optimum tepung sorgum putih sebesar 12,76% dan wortel sebesar 6,44% dengan nilai kesukaan sebesar 0,567. Berdasarkan hasil analisis fisik, kimia dan organoleptik dapat disimpulkan bahwa formulasi bubur bayi instan perlu dilakukan reformulasi untuk memenuhi kebutuhan kadar lemak, kadar serat pangan dan kadar betakaroten.
Kata kunci: bubur instan, design expert, MP-ASI, sorgum putih, wortel
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afify, A.E.M.R., EL-Betagi, H.S., El-Salam, S.M.A., & Omran, A.A.(2012). Biochemical changes in phenols, flavonoids, tannins, vitamin E,β-carotene and antioxidant activity during soaking of three white sorghum varieties. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 2(3), 203-209.
Alabran, D.M. & Mabrouk, A.M. (1973). Carrot flavor, sugars and free nitrogenous compounds in fresh carrots. Journal of Agricultural and Food. Food Chemistry, 21, 205-208.
Britton, G.,Jansen, S.L., & Pfander, H.(1995). Carotenoids: Isolation and analysis.Volume 1A.Basel: Academic Pres inc.
Codex Alimentarius. (1989). Standardfor sorghum flour: Cxs 173-1989. Food and Agriculture Organization of the United Nations.
AOAC. (2005). Official methods of analysis of the association of official analytical chemist. Washington.
Brooker, D.B. (1974). Drying cereal grain. Connecticut: The AVI Publishing Company Inc. Wesport.
D’Evoli, L., Lombardi-Boccia, G., & Lucarini, M. 2013. Influence of heat treatments on carotenoid content of cherry tomatoes.Foods, 2, 352–363.
De Man, John M. (1997). Kimia makanan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB.
Direktorat Budidaya Serealia. (2012). Kebijakan direktorat jendral tanaman pangan dalam pengembangan komoditas jagung, sorgum dan gandum. Jakarta:Direktorat Jendral Tanaman Pangan. Kementan RI.
Fellow, P. J. (1992). Food processing technology: principles and practice.New York: Ellis Horwood.
Hall, C.W. (1957). Drying farm ctops. EastLansing. Michigan: Agricultural Consulting Associates, Inc.
Harijadi, W. (1993). Ilmu kimia analitik dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Heatherbell, D.A. & Wrolstad, R.E. (1971). Carrot volatiles: Chacarterization and effects of canning and freeze-drying. Journal of food science, 36, 219-224.
Imdad, A., Ahmed, Z., & Bhutta, Z. (2016). Vitamin Asupplementation for the prevention of morbidity and mortality in Infants one to six months of age. Cochrane Database Syst Rev, 9. doi: 10.1002/14651858.CD007480.pub3.
Kurniawan, F., Hartini, S., & Hastuti, D.K.A. K. (2015). Pengaruh pemanasan terhadap kadar pati dan kadar gula reduksi pada tepung biji nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Kimia Pangan,11, 5-10.
Kusnandar, F. (2011). Kimia pangan komponen makro. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Lestario, L.N., Indrati, N., & Dewi, L. (2010).Fortifikasi mi dengan tepung wortel. Prosiding Seminar Nasional Sains. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Listyoningrum, H. & Harijono. (2015). Optimasi susu bubuk makanan pendamping ASI (MP-ASI). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3, 1202-1312.
Mirdhayati, I. (2004). Formulasi dan karakteristisasi sifat-sifat fungsional bubur garut (Maranta arundinaceae Linn) instan sebagai makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Tesis. Insititut Pertanian Bogor, Bogor.
Muchtadi, D., Palupi, N.S., & Astawan, M. (1992). Metode kimia biokimia dan biologi dalam evaluasi nilai gizi pangan olahan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.
Nugraha, D. (2014). Optimasi formulasi food bar berbahan tambahan (isolat soy protein, dekstrin dan madu) menggunakan program design expert metodaD-optimal. Skripsi. Universitas Pasundan, Bandung.
Parizkova, J. (2010).Nutrition, physical activity, and health in early life. 2nd edition. New York: CRC Press.
Poedjiadi, A. (2005). Dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI Press
Rehman, Z. & Shah, W.H. (2005). Thermal heat processing effects on antinutrients, protein and starch digestibility of food legumes. Food Chemistry. 91(2), 327– 331.
Rukmana, R. (2005). Bertanam Wortel. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Setiarto, R.H.B., Jenie, B.S.L., Faridah,D.N., & Saskiawan, I. (2015). Kajian peningkatan pati resisten yang terkandung dalam bahan pangan sebagai sumber prebiotik. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3), 191-200.
Rosidin, Yulianti, K., & Hanggita, S. (2012). Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap mutu silase limbah pengolahan kodok beku (Rana sp.) yang dikeringkan dengan penambahan dedak padi. Jurnal FishtecH, 1 (1), 78-90.
Santoso, E.B., Basito, B., & Muhammad, D.R.A., (2013). Pengaruh penambahan berbagai jenis dan konsentrasi susu terhadap sifat sensoris dan sifat fisikokimia puree labu kuning (Cucurbita moschata). Jurnal Teknosains Pangan, 2(3), 15-26.
Septiana, R., Djannah, R.S.N., & Djamil, M.D. (2010). Hubungan antara pola pemberian pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja puskesmas Gedongtengen Yogyakarta. KES MAS, 4(2), 118–24.
Singh, S., Gamlath, S., & Wakeling, L. (2007). Nutritional aspects of food extrusion. International Journal of Food Science and Technology, 42, 916-929.
Sirappa, M.P. (2003). Prospek pengembangan tanaman sorgum di Indonesia sebagai komoditas alternatif bahan pangan dan industri. Jurnal Litbang Pertanian,. 22(44), 133-140.
Soekarto, S.T. (1985). Penilaian organoleptik (untuk industri pangan dan hasil pertanian). Jakarta: Bharata Karya Aksara.
Sommer, A., Husaini, G., Tarwotjo, I., & Susanto, D. (1983). Increased mortality in children with mild vitamin A deficiency. Lancet, 2(8350), 585– 588.
Standar Nasional Indonesia. (2005). SNI01-7111.1-2005: Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)-Bagian I : Bubuk Instan. Jakarta: BSN.
Suarni. (2004). Pemanfaatan tepung sorgum untuk produk olahan. J. Litbang Pertanian, 23(4), 146-147.
Sudarmadji, S.B., Haryono & Suhardi. (1987). Prosedur analisis untuk bahan makanan dan pertanian. Liberty: Yogyakarta.
Suman, M. & Kumari, K.A. (2002). Study on sensory evaluation, betacatone retention and shelf-life of dehydrated carrot products. Jurnal Food Science Technology, 39, 667-681.
Suhartono, M.T. (1989). Enzim dan bioteknologi. Bogor: IPB Press.
Sunaryono, H. (1990). Kunci bercocok tanam sayur-sayuran penting di Indonesia (Produksi holtikultura II). Bandung: Penerbit Sinar Baru.
Tamrin, R. & Pujilestari, S. (2016). Karakteristik bubur bayi instan berbahan dasar tepung garut dan tepung kacang merah. KONVERSI,5(2),49 – 58. ISSN 2252-7311.
USDA. (2008). Classification for kingdom plantae down to species Sorghum bicolor (L.) Moench. http://plants.usda.gov. (Diakses tanggal 28 Agustus 2018).
Vogel, S. & Graham, M. (1979). Sorghum and millet: food production and use. Ontario: Int. Dev. Res. Cent. Pub. IDRC.
Wahyudi. (2012). Optimalisasi formula produk ekstrusi snack makaroni dari tepung sukun (Artocarpus altilis) dengan metode desain campuran (Mixture design). Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wheeler, E.L. & Ferrel, R.E. (1971). A method for phytic acid determination in wheat and wheat fractions. Cereal Chemistry, 48, 312-320.
Wieenam, W.J. & Shallenberger, R.S. (1987). Influence of acid and temperatur on the rate of infersion of sucrosa. New Delhi.
Wirakartakusumah, M.A., Abdullah, K., & Syarief, A.M. (1992). Sifat fisik pangan. Bogor: PAU Pangan Gizi IPB.
Zubair, A. (2016). Sorgum: tanaman multi manfaat. Bandung: Unpad Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.36974/jbi.v10i2.5330
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
BIOPROPAL Industri
Published by :
Institute for Industrial Research and Standardization (Baristand Industri) in Pontianak
Agency for Industrial Research and Development, Ministry of Industry
Jl. Budi Utomo No. 41 Pontianak, West Kalimantan, Indonesia
Tel / Fax : +62 561 881393, 881533
email : biopropal.industri@gmail.com
BIOPROPAL Industri indexed in:
